Kota Bandung,-GMN,- keempat kabupaten dan kota di sekitarnya telah bersatu untuk mengatasi masalah pembuangan sampah. Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, menjadi saksi perjanjian ini. Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Bandung Barat telah setuju untuk mengurangi jumlah sampah yang mereka kirim ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti sebanyak 50%.
Sebelumnya, keempat daerah ini bersama-sama mengirim sekitar 2.000 ton sampah per hari ke TPA Sarimukti, dengan Kota Bandung menjadi penyumbang terbesar dengan lebih dari seribu ton per hari. Gubernur Ridwan Kamil berharap kesepakatan ini akan dijalankan dengan baik melalui edukasi masyarakat tentang pengurangan sampah dan pengolahan mandiri, seperti mengkomposkan sisa makanan daripada membuangnya dalam plastik.
Dia percaya bahwa jika pendekatan ini berhasil, volume sampah yang diangkut ke TPA Sarimukti akan berkurang drastis. Akhirnya, yang dibuang ke Sarimukti akan menjadi residu atau sampah yang tidak dapat diolah.
Di sisi lain, Gubernur Ridwan Kamil memberikan kabar baik tentang kebakaran yang terjadi di TPA Sarimukti. Dia mengatakan bahwa titik-titik api sudah padam, dan yang tersisa hanyalah asap. Asap ini diharapkan akan hilang dalam satu atau dua hari mendatang. Meskipun begitu, tempat penampungan sementara untuk warga terdampak akan tetap tersedia sampai situasi benar-benar normal.
Ketika asap sudah hilang, sampah yang tertunda dapat kembali dibuang ke TPA Sarimukti. Tetapi Gubernur meminta agar keempat wilayah di sekitar Bandung Raya mampu mengurangi sampah mereka hingga 50%. Status darurat TPA Sarimukti akan tetap berlaku sampai semua risiko kebakaran hilang sepenuhnya.
Gubernur Ridwan Kamil juga menyebutkan bahwa komitmen untuk mengatasi masalah sampah akan membawa perubahan ke teknologi “waste to energy” dalam waktu dekat.
Sumber Berita : PORTALJABAR