Jakarta-GMN,- Bak bau sampah yang menguap, sejumlah retribusi pengangkutan sampah di Satpel Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara juga terindikasi menguap.
Salah satu dugaan indikasinya adalah pengangkutan sampah dari jalan tol milik PT CPI yang dilakukan oleh oknum Pengadaan Penyedia Jasa Lainnya Perorangan (PJLP) wilayah Kelurahan Sungai Bambu berinisial AP.
Dari pantauan GlobalMedia News, sampah tersebut diangkut menggunakan 2 unit truck Nopol B 9044 UOR dan B 9480 TOR dan 1 unit alat berat shovel dari lokasi gudang PT.CPI Jalan Yos Sudarso.
Dalam aksinya, oknum PJLP inisial (AP) tidak bekerja sendiri, melainkan bersama-sama dengan kru lainnya. Tim tersebut setidaknya berjumlah sekitar 6 orang.
GlobalMedia News yang mendatangi lokasi ditemui oleh salah seorang security yang bertugas saat itu, dan tidak bersedia namanya dipubikasi. Dia menyatakan, yang mengurusi sampah jalan tol adalah AP.
“Dari dulu dia yang mengangkut sampah dari lokasi ini. Kalau mau lebih jelasnya, silakan menanyakan kepada yang bersangkutan di Kelurahan Sungai Bambu,” jelas security.
Dari informasi yang berhasil dihimpun biaya pengangkutan sampah PT CPI berkisar hingga Rp 6 juta setiap pengangkutan. Jika ditotal biaya retribusi yang terindikasi menguap berkisar hingga ratusan juta rupiah.
Kasatpel DLH Kecamatan Tanjung Priok, Leo Tantino yang dikonfirmasi perihal masalah ini tidak mengetahuinya. Dia mengaku belum lama menjabat Kasatpel sejak pindah dari Satpel DLH Kecamatan Cilincing.

“Yang lebih persisnya mengetahui tentu pejabat lama sebelum saya. Tentang hal itu saya belum paham karena baru dapat informasi dari rekan-rekan media,” ujarnya saat dihubungi melalui telpon selulernya, Selasa kemarin (24/9/2024).
Di hari yang sama, Kasudin LH Jakarta Utara, Edi Purwanto yang dikonfirmasi menyatakan pihaknya sudah melaksanakan kroschek terhadap pihak-pihak yang disebutkan. Menurutnya, Inspektorat juga melakukan pemeriksaan.
“Kami tegak lurus terhadap ketentuan dan aturan yang berlaku. Kami sudah melakukan kroschek. Inspektorat juga sudah melakukan pemeriksaan. Tinggal kita tunggu nanti bagaimana hasil pemeriksaannya,” ujar Edi melalui sambungan seluler.