KOTA BANDUNG-GMN,- Di tengah hiruk-pikuk Kota Bandung yang sedang berada dalam darurat sampah, Disnaker Kota Bandung mengeluarkan jurus andalannya: program padat karya pengolahan sampah organik. Dengan penuh semangat, 604 pahlawan sampah direkrut untuk menjadi agen pengubah nasib, tersebar di 151 kelurahan.
Gagasan ini bukan sekadar wacana. Andri Darusman, sang Kepala Disnaker, menjelaskan bahwa setiap kelurahan akan memiliki empat pemain utama dalam panggung pengolahan sampah organik. Jumlahnya? 604, tentu saja! Tidak lupa ada 50 orang pemandu yang siap memandu petualangan pengolah sampah ini.
Andri Darusman, si kepala petualang, berbicara dengan penuh semangat. “Kami mengusulkan pengolahan sampah berbasis padat karya. Kami memperkerjakan banyak orang untuk pengolahan sampah ini.” Dengan kekuatan timnya, Andri yakin mereka bisa mengolah sampah organik dengan berbagai trik, seperti menggunakan magot, komposter, loseda, bata terawang, dan trik-trik ajaib lainnya.
Pelatihan singkat selama dua hari menjadi senjata rahasia mereka sebelum terjun ke medan. Setelah itu, praktek pengolahan sampah akan menjadi atraksi utama mereka. Para pahlawan sampah ini akan memulai misi mulia mereka pada 11 November 2023 hingga 31 Desember 2023, selama 50 hari kerja. Bayaran mereka? Rp133.600 per hari, seharga prestasi mereka dalam menyelamatkan dunia.
Tugas besar menanti mereka, dengan target mengolah 1 ton sampah organik per hari per kelurahan atau total 151 ton sampah organik per hari. Sebuah misi yang penuh tantangan, namun Andri dan pasukannya yakin bisa melakukannya.
Namun, pekerjaan mereka tidak hanya berhenti di situ. Mereka juga akan menjadi duta sosialisasi dan edukasi, menyebarkan pesan tentang pentingnya pemilahan sampah kepada masyarakat. Dengan semangat juang, mereka berharap dapat menginspirasi perubahan positif dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Kota Bandung. Semoga petualangan mereka menuju keberlanjutan ini sukses!
Sumber Berita : ( PORTAL JABAR )