KOTA CIMAHI-GMN,– Sehari setelah Wali Kota Cimahi dinyatakan negatif Covid-19 melalui Swab Test Covid-19 pada selasa (24/3) lalu, Wali Kota Cimahi, Ir. H. Ajay M. Priatna, MM, segera menggelar konferensi pers di rumah dinas Wali Kota, yang berada di jl. Karyabhakti IV No. 10, Cimahi terkait kondisi terkini penanganan wabah Covid-19 di Kota Cimahi.
Pada kesempatan tersebut, Wali kota didampingi oleh Dandim 0609 Cimahi, Letkol Arh Teguh Waluyo, SIP, serta Sekretaris Daerah Kota Cimahi, serta para kepala Perangkat Daerah Kota Cimahi.
Sampai pada hari Sabtu (28/3), jumlah positif covid-19 di Kota Cimahi sebanyak 5 orang, 2 orang diantaranya meninggal dunia.
“Dari tiga orang yang positif Covid-19, dua orang menjalani perawatan di rumah sakit, dan satu orang diisolasi mandiri di rumah,” jelas wali kota.
Untuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP) berjumlah 13 orang, dimana 6 orang dinyatakan negatif sedang sisanya 7 orang masih dalam pengawasan. Adapun Orang Dalam Pemantauan (ODP) berjumlah 92 orang, 27 diantaranya sudah diperiksa dan hasilnya negatif, sisanya sebanyak 65 orang masih dalam pemantauan,” tambah Wali Kota.
Warga bisa memantau perkembangan penanganan Covid-19 melalui website Pusat Informasi Covid-19 Cimahi (PICC) dengan alamat di https://covid19.cimahikota.go.id
Melihat perkembangan yang cenderung meningkat dari hari ke hari, baik itu penderita positif Covid-19, PDP maupun mereka yang masuk kategori ODP, Wali Kota Cimahi merasa prihatin dan merasa perlu untuk sekali lagi mengingatkan tentang betapa seriusnya permasalahan yang sedang dihadapi dan meminta seluruh elemen masyarakat mengambil tindakan yang diperlukan demi melawan pandemi global ini.
Berbagai upaya yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Cimahi bekerja sama dengan para stakeholder lainnya seperti jajaran forkopinda adalah melakukan penyemprotan disinfektan di tempat-tempat publik dan rumah ibadah, sosialisasi dengan mobil wawar tentang himbauan untuk mematuhi larangan untuk tinggal di rumah dan tidak berkerumun, himbauan penyediaan sarana kebersihan berupa handsanitizer dan penggunaan masker untuk para pegawai front office di tiap-tiap loket pelayanan publik baik milik pemerintah maupun swasta, serta penerapan Working from Home (WFH) para ASN Kota Cimahi.
Begitu pula perpanjangan waktu Kegiatan Belajar Mengajar dari rumah secara daring (online) sampai tanggal 14 April 2020.
Oleh karena itu, Wali Kota Cimahi kembali mengingatkan kepada warga Kota Cimahi pada khususnya, untuk selalu patuh dan menjalankan dengan betul-betul himbauan yang telah dibuat, karena wabah ini sudah bukan main-main.
Apalagi mengingat Kota Cimahi sebagai kota terpadat se-Jawa Barat dan terpadat se-Indonesia setelah Jakarta yang tentu saja memiliki kerentanan yang cukup tinggi.
“Ikuti semua himbauan yang dikeluarkan oleh pemerintah, tetap menjaga social distancing, dan terus menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan tidak keluar rumah jika tidak ada keperluan yang penting” tambahnya.
Sebagai informasi yang ada, berdasarkan data Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Cimahi 2019 yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Cimahi tingkat kepadatan Kota Cimahi tahun 2018 mencapai 15.478 jiwa per kilometer persegi dan hanya sedikit di bawah kota-kota administratif DKI Jakarta.
sumber :Humas Kota Cimahi