BANDUNG, GMN,- Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), melakukan peninjauan ke fasilitas kereta cepat Whoosh di komplek Depo Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jumat (11/7/2025). Peninjauan ini bertujuan untuk memastikan kelancaran operasional kereta cepat serta memantau persiapan untuk potensi pengembangan jalur ke depan.
Dalam kunjungan tersebut, Menteri AHY didampingi oleh Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) beserta jajaran. AHY menyampaikan apresiasinya kepada jajaran KCIC atas dedikasi mereka dalam menjaga operasional kereta cepat.
“Saya ingin melihat secara langsung bagaimana kereta cepat yang menghubungkan Jakarta dengan Bandung, Halim sampai dengan Tegalluar maupun sebaliknya ini bisa beroperasi dengan baik, dan tentunya harus ada dukungan dari depo yang memang mengakomodasi berbagai fasilitas,” ujar AHY,
Kunjungan dimulai dengan peninjauan Joint Workshop, area perawatan utama kereta cepat. AHY melihat enam jalur yang digunakan untuk pemeliharaan rutin, di mana setiap dua hari sekali, rangkaian kereta Whoosh menjalani pemeriksaan menyeluruh oleh para teknisi profesional.
Selain itu, terdapat juga kereta inspeksi yang bertugas melakukan pemeriksaan prasarana seminggu sekali untuk memastikan tidak ada gangguan. Selanjutnya, Menteri AHY mengunjungi Operation Control Center (OCC), yang disebutnya sebagai “otak dan jantung” operasi KCIC.
Pusat komando ini dilengkapi teknologi canggih untuk memonitor dan merencanakan operasional harian. AHY mengapresiasi kinerja personel di OCC yang mampu mengambil keputusan cepat dalam menghadapi situasi tak terduga.
“Tadi laporan dari Pak Direktur Widodo yang menjelaskan secara umum selama beroperasi sekian tahun ini, secara umum 98 persen itu tepat waktu. Artinya tidak ada hal yang mengganggu, hanya kurang lebih 2 persen saja dan itu biasanya gangguan eksternal,” imbuhnya.
Dalam kesempatan tersebut, AHY juga meninjau ruang simulasi pelatihan masinis kereta cepat. Ia menyaksikan langsung sekitar 30 personel yang sedang menjalani program sertifikasi. Menurutnya, Kementerian Perhubungan bersama KAI dan KCIC memiliki tanggung jawab untuk terus meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang mengoperasikan kereta cepat.