GARUT, GMN,- Dua anak korban tragedi ledakan munisi apkir pada 12 mei lalu, di Desa Sagara Kecamatan Cibalong Garut, resmi diumumkan lulus seleksi calon prajurit TNI AD tingkat pusat. Mereka adalah Risky Agung Fauzy, putra dari almarhum Toto Hermanto, dan Sandi Wigusprayoga, putra dari keluarga almarhum Bapak Endang Rahmat.
Dalam pengumuman kelulusan yang digelar di Asrama Kompleks Secaba Bihbul, Jalan Cijambe, Ujungberung, terungkap bahwa Risky Agung Fauzy diterima di kecabangan Infanteri, sedangkan Sandi Wigusprayoga masuk kecabangan Peralatan.
Acara penuh haru itu didampingi oleh para pembina yang selama ini setia mendukung proses mereka, yaitu Babinsa Desa Sagara, Serka Ovin, dan Babinsa Desa Ciudian, Sertu Engkun M. Kehadiran mereka menjadi simbol kuatnya sinergi antara masyarakat dan institusi TNI dalam merawat harapan yang sempat nyaris padam.
Komandan Kodim 0611/Garut, Letkol Inf Andrik Fachrizal, menyampaikan bahwa kelulusan dua putra bangsa ini bukan sekadar keberhasilan pribadi, tetapi juga merupakan bentuk nyata komitmen TNI dalam merawat luka masyarakat.
“Sesuai pernyataan Kadispenad, Brigjen TNI Wahyu Yudhayana, bahwa putra-putri korban tragedi pemusnahan munisi apkir dipersilakan untuk mendaftar sebagai prajurit TNI. Dan hari ini, kita menyaksikan janji itu menjadi nyata,” ujar Letkol Andrik, dalam keterangannya, Kamis (10/7/2025).
Duka itu masih membekas, namun dari luka yang dalam, tumbuh keberanian baru. Rizki dan Sandi tak hanya melanjutkan hidup mereka memilih jalan juang mewakili ribuan harapan menjadi anggota TNI AD.