BANDUNG BARAT-GMN,- Liquefied Petroleum Gas (LPG) merupakan gas hidrokarbon produksi dari kilang minyak dan kilang gas dengan komponen utama gas propane (C3H8) dan butane (C4H10). Karena sifatnya yang mudah terbakar, maka gas LPG dikemas dalam plat baja karbon canai panas.
Rotasi tabung LPG dari tempat pengisian ke distributor kemudian ke agen, lalu ke warung-warung dan selanjutnya ke konsumen dan kembali lagi ke warung-warung kemudian ke agen dan seterusnya, membuat kondisi tabung-tabung gas tersebut seiring waktu menjadi tidak lagi sesuai dengan standard penggunaan atau bisa terbilang tidak layak pakai.
Seharusnya sebagai agen penyalur mereka perlu mengetahui kondisi-kondisi tabung gas elpiji yang masih layak pakai sehingga dapat meminimalkan kejadian-kejadian yang tak di inginkan.
Seketaris Jendral (Lembaga Swadaya Masyarakat) LSM GMASI Johny Gultom mengatakan,” Berdasarkan laporan dari warga Kabupaten Bandung Barat mengenai ketidaklayakan tabung gas 12 Kg ternyata masih banyak beredar disetiap daerah di Kab. Bandung Barat , bahkan menurutnya di daerah lain pun sepert di Cimahi ,Kab. Bandung dan Kota Bandung pun beredar juga tabung yang sudah tidak layak untuk dipakai dan konsumen pun tidak nyaman dalam penggunaan tabung 12 Kg tersebut.
” Untuk menghindari kabar berita yang tidak benar(hoax), saya bergerak untuk mengetahui yang sebenarnya terjadi di masyarakat secara update, saya juga langsung terjun ke lapangan dan survey langsung ke masyarakat. Ternyata benar ada nya masalah tabung 12 kg banyak ditemukan yang sudah karatan atau sudah tidak layak untuk di pakai “, tuturnya kembali.
” Untuk itu semoga pihak pertamina maupun pemerintah segera menindak lanjuti masalah kelayakan tabung 12 kg ini yang di edarkan oleh pihak agen, karna itu bisa membahayakan konsumen. Sebab gas 12 kg tersebut bukan gas bersubsidi, harapan kami, pihak terkait bisa memberikan respon yang baik mengenai masalah ini “, tutur nya.
Johny Gultom menjelaskan,” Apa sajakah tanda atau ciri tabung gas elpiji yang masih layak pakai/ bagus untuk digunakan? Inilah beberapa hal yang perlu di cermati oleh agen-agen, pengusaha warung dan masyarakat “,katanya.
Pertama, Kondisi fisik tabung masih terlihat mulus, tidak mengkarat dan tidak penyok. Kondisi cat tabung minimal masih menutupi 75% permukaan tabung.
Kedua, Pada badan tabung ataupun pada bagian pegangan tabung (hand guard) terdapat lambang Pertamina, kode produksi, nomor seri, water capacity, tara weight, test pressure, bulan tahun pembuatan, dan logo SNI. Untuk pengertian kode nya, TW 15.2 – Tare Weight, adalah berat kosong tabung (15,2 kg). Jika isi tabung gas lpg tersebut 12 kg, maka saat ditimbang harusnya berat total 27,2 kg.
Ketiga, Terdapat sablon yang menunjukkan masa kadaluwarsa tabung. Masa usia pemakaian tabung gas elpiji maksimal 20 tahun, dimana setiap lima tahun sekali tabung gas tersebut diuji ulang kelayakannya (re-test) dan mungkin bisa lebih cepat tergantung kondisi tabung tersebut.
Apabila ditemukan ketidaklayakan sesuai dengan SNI 1452:2011 maka tabung harus dimusnahkan atau dilebur kembali. Sementara jika masih layak, maka tabung dicat ulang dan diberi stempel baru dengan batas kadaluwara 5 tahun. Dan untuk mengetahui masa kadaluwarsa sebuah tabung gas elpiji, dapat masyarakat untuk melihat kode angka yang tertera pada tabung gas tersebut, misal kode pada gambar di atas 12-14: (Masa kadaluwarsa tabung gas tersebut adalah pada bulan 12 (Desember) tahun 2014).
Keempat, Segel kemasan dalam keadaan baik serta tidak ada kebocoran antara sambungan katup dengan tabung, dan katup dengan regulatornya.
Terakhir, Mulut tabung (katup) atau cincin leher terbuat dari logam kuningan dan terdapat logo SNI dan Pertamina.
Demikian sekilas informasi tentang tabung gas LPG yang masih layak dan bagus untuk digunakan. Sebagai pihak yang bergelut dalam bisnis pemasaran gas elpiji, maka pemahaman terhadap informasi ini dapat menjadi bahan edukasi yang penting bagi para pelanggan/ konsumen.
(red)
