BANDUNG-GMN,- Setelah delapan tahun lamanya warga menanti, Jalan Kebon Kalapa-Pasir Calung di Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), akhirnya kembali mulus.
Pemerintah Daerah Bandung Barat merampungkan perbaikan jalan tersebut dan secara resmi meresmikannya pada Senin (27/10/2025) melalui acara syukuran sederhana yang penuh keakraban bersama warga.
Dalam suasana hangat, Bupati Bandung Barat Jeje Richie Ismail hadir langsung bersama PLT Kepala Dinas PUPR KBB Aan Sofyan, Camat Padalarang Agus Ahmad Setiawan, Kapolsek Padalarang Akp Kusmawan, Kepala Desa Kertajaya Fauzi, serta tokoh masyarakat. Warga sekitar juga turut memeriahkan acara dengan menyajikan nasi liwet dan jengkol khas Sunda, simbol rasa syukur atas terealisasinya impian panjang mereka.
“Jalan ini sudah delapan tahun tidak tersentuh perbaikan. Sekarang sudah bisa dinikmati bersama. Ini bentuk rasa syukur dan hasil kerja sama warga dengan pemerintah,” ujar Bupati Jeje.
Jeje menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur, khususnya jalan, menjadi prioritas utama pemerintahannya karena berdampak langsung pada peningkatan ekonomi masyarakat.
“Kalau jalan mulus, efek dominonya besar, aktivitas warga lancar, distribusi hasil pertanian dan UMKM juga meningkat. Ini bukti pembangunan merata di Bandung Barat,” tambahnya.
Sebelumnya, kondisi Jalan Kebon Kalapa Pasir Calung sangat memprihatinkan berlubang, tergenang air, dan sering menghambat aktivitas warga serta pedagang lokal. Kini, dengan rampungnya perbaikan, warga dapat menikmati akses yang lebih nyaman dan aman.
Camat Padalarang, Agus Ahmad Setiawan, turut menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang berperan dalam proses ini.
“Terima kasih kepada Pak Bupati, perangkat desa, dan warga Kebon Kalapa atas kekompakan luar biasa. Kami berharap masyarakat ikut menjaga kondisi jalan agar tetap baik,” ujarnya.
Selain infrastruktur, Bupati Jeje juga menyoroti pentingnya pengembangan UMKM lokal di kawasan tersebut. Ia menilai potensi ekonomi warga Padalarang perlu terus dikembangkan dengan tetap memperhatikan aspek tata ruang dan kenyamanan publik.
“Usulan warga soal UMKM sangat bagus, tapi perlu kajian matang agar tidak mengganggu mobilitas. Penguatan UMKM adalah cita-cita besar kami di Bandung Barat,” ungkapnya.
Hingga akhir tahun 2025, Pemerintah Kabupaten Bandung Barat menargetkan penyelesaian 19 ruas jalan rusak dengan progres pembangunan yang telah mencapai 80–90 persen.
“Tadi saya sempat meninjau ke Lembang, sudah 85 persen selesai. Insyaallah bulan depan semua rampung,” kata Jeje optimistis.
Acara syukuran sederhana itu menandai bukan sekadar peresmian fisik jalan, tetapi juga simbol sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam mewujudkan pembangunan merata di seluruh pelosok Bandung Barat.
