SUBANG-GMN,- Sekelompok aktivis dari berbagai elemen di Kabupaten Subang kompak berkumpul menggelar forum diskusi publik sebagai respon terhadap terjadinya tindak kekerasan yang dialami oleh jurnalis Hadi Hadrian.
Kegiatan diskusi ini diprakarsai oleh Koalisi Aktivis Muda Subang (KAMS) ini berlangsung di Sekretariat KAMS, yang berlokasi di Perumahan Nusa Indah Baru Ciereng, Kelurahan Dangdeur, pada Sabtu, (12/04/2025).
Forum Diskusi publik tersebut dihadiri sekitar 50 peserta yang berasal dari berbagai elemen Organisasi, mulai dari organisasi kemahasiswaan, kelompok kepemudaan, hingga komunitas aktivis lokal.
“Tujuan utama diskusi ini adalah menyoroti insiden penganiayaan terhadap jurnalis di wilayah Subang,” jelas Muhammad Faisal Burhanudin, Koordinator Presidium KAMS.
Faisal menegaskan bahwa walaupun lima orang pelaku sudah diamankan oleh Polres Subang, pihaknya masih merasa keadilan belum sepenuhnya ditegakkan karena adanya dugaan keterlibatan aktor intelektual yang belum tersentuh hukum.
Hasil dari diskusi ini melahirkan tujuh poin tuntutan utama yang akan terus dikawal oleh KAMS:
1. Mengawal kasus pengeroyokan jurnalis Hade Jabar dengan mengirim surat dan memohon kepada Mahkamah Agung dan Komisi Yudisial untuk turun tangan perihal kasus ini.
2. Mendorong Subang Lawyers Club sebagai Kuasa Hukum korban untuk mendampingi korban sampai aktor intelektualnya terungkap dan tertangkap.
3. Menuntut Aparat Penegak Hukum untuk membuka ataupun mengungkap aktor intelektual atas pemukulan korban.
4. Menuntut Gubernur dan Bupati untuk menutup usaha usaha ilegal bangunan ilegal sesuai dengan surat edaran yang diberlakukan.
5. Mendukung gubernur menindak tegas premanisme yang di backup oleh oknum aparat dan oknum pejabat.
6. Mengajak masyarakat untuk terus mendukung jurnalistik yang berkualitas jujur dan transparan dalam menyampaikan kebenaran yang mendukung kepentingan publik serta upaya penegakan demokrasi.
7. Hentikan kriminalisasi terhadap jurnalis dan aktivis.
KAMS menyatakan komitmennya untuk terus mengawal proses hukum dan memperjuangkan keadilan bagi korban sebagai bagian dari gerakan demokratis dan perlindungan terhadap kebebasan pers di Subang.
