Scroll kebawah untuk baca berita/artikel !
Example floating
Example floating
Example 728x250
BeritaKOTA BANDUNGSOSIAL

Inovasi Pengolahan Sampah Kelurahan Antapani Dipuji KLH

85
×

Inovasi Pengolahan Sampah Kelurahan Antapani Dipuji KLH

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

BANDUNG, GMN,- Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) memberikan apresiasi kepada Kelurahan Antapani Tengah Kecamatan Antapani, Kota Bandung, atas inovasinya dalam pengelolaan sampah berbasis masyarakat melalui Jasmin Integrated Farming. Program ini dinilai menjadi contoh nyata bahwa pengelolaan sampah bisa tuntas 100 persen dari sumbernya.

Inspektur I KLH, Hamdan Sukri, menyampaikan kekagumannya saat meninjau langsung kegiatan pengelolaan sampah di wilayah tersebut. “Kami cukup salut dan takjub. Jasmin Integrated Farming ini bisa jadi role model karena sampahnya benar-benar tuntas 100 persen di hulu,” ujar Hamdan pada kegiatan Aksi Bersih Nyata di Cikapundung River Spot, Minggu(26/10/2025).

Example 300x600

Menurutnya, tindakan warga Antapani Tengah bukan hanya solusi lokal, tetapi juga bisa direplikasi di wilayah lain di Indonesia. “Kalau bisa, konsep ini diekspos besar-besaran sebagai contoh penuntasan sampah dari hulu. Bahkan di hilirnya, mereka tidak lagi perlu ikut-ikutan karena masalah sudah selesai di awal,” katanya.

Ia menilai, gerakan seperti ini penting untuk membangun budaya pengelolaan sampah yang berkelanjutan. “Ini bukan sekadar kegiatan seremonial, tapi bukti bahwa kolaborasi antara kementerian, pemerintah daerah, dan masyarakat bisa berjalan bersama di lapangan. Kita hadir di ruang yang sama untuk menuntaskan persoalan sampah,” bebernya.

Hamdani menuturkan, Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) telah menerbitkan surat keputusan kedaruratan sampah, yang salah satu daerah terdampaknya adalah Kota Bandung. Dengan keputusan tersebut, pemerintah daerah memiliki pijakan hukum yang lebih kuat untuk memperkuat perencanaan, penganggaran, dan kebijakan pengelolaan sampah.

“Dalam RPJMN, ditargetkan tahun 2029 sampah terkelola 100 persen. Insyaallah, langkah seperti di Antapani ini bisa mempercepat tercapainya target itu,” ungkapnya.

Sementara itu, Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menyampaikan rasa terima kasih atas apresiasi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan kerja keras warga Antapani Tengah. “Terima kasih atas apresiasinya. Memang beberapa RW di Kota Bandung sudah mencapai level champion dalam pengelolaan sampah, tapi jumlahnya masih sedikit,” ucapnya.

Baca Juga:  SPMB SMKN 2 Bandung Membludak, Panitia Berpegang Pada Transparansi Berkeadilan

Ia bertekad terus meninjau langsung kondisi lapangan untuk memastikan upaya pengelolaan sampah berjalan dengan baik. “Saya sudah keliling ke 25 kelurahan, masih ada sekitar 126 lagi. Insyaallah, saya akan datangi satu per satu setiap Senin sampai Jumat untuk melihat kondisi sebenarnya,” katanya.

Ia mengakui, meskipun kemampuan warga dalam memilah dan mengolah sampah sudah meningkat, kapasitas sarana dan prasarana masih perlu ditingkatkan. “Masalahnya bukan di kemampuan, tapi di kapasitas. Karena itu kita masih melihat timbunan sampah di titik-titik kumpul yang tidak ditentukan. Sekarang saatnya kita buktikan bahwa kita punya tekad menjaga Bandung tetap bersih dan beres,” paparnya.

Ia juga menyebut, semangat bersih-bersih harus menjadi budaya, bukan sekadar kegiatan insidental. “Setiap akhir pekan Bandung selalu jadi tuan rumah banyak acara dari Pawai Persib, Pasar Seni ITB, Festival Asia Afrika, sampai Pawai kendaraan hias Kota Bandung. Maka sebagai tuan rumah, kita harus selalu jadi kota yang bersih di akhir acara,” tuturnya.

Farhan mengajak kepada seluruh warga untuk terus menjaga kebersihan lingkungan. “Kota Bandung tidak akan bersih kalau hanya pemerintah yang bekerja. Tapi kalau semua warga ikut, Bandung bisa jadi kota yang bersih, beres, dan membanggakan,” tandasnya.


Example 300250
Example 300250
Example 300250
Example 300250
Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!