BANDUNG BARAT,GMN,- Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, secara resmi membuka kegiatan retret internal Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (KemenP2MI) yang mengusung tema “Pembinaan dan Peningkatan Kinerja Pegawai dengan Tata Upacara Militer”, Selasa (22/7/2025). Kegiatan ini digelar selama tiga hari di Bandung Barat, Jawa Barat.
Retret tersebut diikuti seluruh jajaran pimpinan dan pegawai struktural KemenP2MI dan melibatkan unsur militer sebagai mitra dalam pelatihan. Tujuannya adalah membangun soliditas, disiplin, dan loyalitas di lingkungan kementerian yang masih tergolong baru tersebut.
“Kami ini kementerian baru, jumlah pegawai belum banyak. Maka penting bagi kami membentuk tim yang kuat, solid, dan sigap. Hal itu hanya bisa dicapai melalui kebersamaan, kekompakan langkah, dan kesatuan hati,” ujar Menteri Karding usai membuka kegiatan.
Selama retret berlangsung, para peserta mengikuti rangkaian sesi peningkatan kapasitas kepemimpinan, pelatihan pelayanan publik, serta penguatan karakter dan kedisiplinan dengan pendekatan militer. Pelatihan baris-berbaris dan tata upacara militer menjadi salah satu metode yang digunakan.
“Baris-berbaris bukan sekadar latihan fisik. Di dalamnya ada pelajaran soal posisi, loyalitas, komando, dan kapan harus melangkah. Ini adalah simbol dari organisasi yang bergerak secara serempak,” tegas Menteri Karding.
Ia menambahkan, penguatan nilai-nilai integritas juga menjadi bagian penting dalam retret ini. Seluruh pegawai diingatkan untuk menjauhi praktik-praktik menyimpang seperti korupsi, narkoba, perjudian, dan penyalahgunaan wewenang.
“Kalau ada yang coba-coba, saya tidak akan pandang bulu. Ini menyangkut wajah dan kepercayaan publik terhadap kementerian,” ujarnya tegas.
Melalui pendekatan kedisiplinan, kebersamaan, dan nilai-nilai integritas yang ditekankan selama retret, KemenP2MI berharap terbentuk budaya kerja yang profesional, responsif, dan berorientasi penuh pada pelayanan serta perlindungan terhadap pekerja migran Indonesia.
Retret ini menjadi momentum awal konsolidasi internal kementerian. Sekaligus langkah strategis dalam memperkuat fondasi kelembagaan yang siap bergerak cepat dan bertanggung jawab dalam menjalankan tugas pelayanan publik.
