BANDUNG BARAT-GMN,- Massa yang mengatasnamakan warga RW 04 dan RW 09 Desa Laksanamekar melakukan aksi unjuk rasa di depan Pabrik PT.Indahtex Utama di Jalan Industri II No.36, Laksanamekar, Kec. Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, pada senin (17/03/2025).
Aksi mereka memprotes aktivitas pabrik yang diduga menghasilkan Limbah berbau menyengat sudah hampir satu bulan dan mengganggu kesehatan penduduk sekitar, bahkan ada warga sampai sakit kepala (pusing) dan mual akibat mencium bau limbah.
Warga RW 04 dan RW 09 Desa Laksanamekar dalam aksinya menolak Bau Limbah dengan berorasi sambil membawa pengeras suara, sejumlah poster berisi tuntutan dan keluhan mereka.
‘’Kami Cape atas buangan limbah kalian, mohon tuan pimpinan perusahaan dengarkan keluhan kami, si mbah makan lele stop limbah Le’’, isi tulisan dalam poster yang dibawa warga.
Anang Sugianto Hans yang familiar dikenal sebagai Juru bicara Demokrat Kabupaten Bandung Barat dalam hal ini bertindak sebagai warga RT. 07 RW 09 mengatakan, sebenarnya aksi ini merupakan aspirasi yang spontanitas dari warga RW 04 dan RW 09 Desa Laksanamekar, Pasalnya warga RW 09 ini berbatasan langsung dengan PT ini yakni ada RT. 5 dan RT.07.
Selama satu bulan ini apalagi sekarang musim hujan yang begitu deras pihaknya menduga limbah itu dibuang pada saat hujan tanpa control yang akhirnya menimbulkan bau menyengat dari limbah cair yang diduga dihasilkan oleh PT. Indahtex Utama dan masyarakat kena dampaknya.
‘’Baunya itu pak bercampur, sudah kaya berelang dan bau racun, kami (warga) hanya meminta kepada perusahaan mohon baunya dihilangkan, kami tidak menuntut nominal uang, hanya hanya menuntut pihak perusahaan menghilangkan bau limbah itu’, kata Anang kepada GlobalMedia News saat ditemui disela sela kegiatan aksi unras.
Pihaknya Bersama warga datang kesini secara tegas meminta kepada pihak perusahaan agar permasalahan bau limbah ini di selesaikan secapatnya dan tidak mengulangi lagi.
‘Kami tidak menuntut yang neko neko,kami hanya ingin bau limbah itu dihilangkan agar tidak mencemari lingkungan udara dan menggagu kesehatan penduduk di RW.04 dan 09’’, tegasnya.
Lebih lanjut, anang juga mengkhawatirkan dampak lebih buruk terjadi terhadap kesehatan masyarakat jika dibiarkan, karena sudah ada warga mengalami sakit kepala(pusing) dan mual mual,
Ia berharap, pabrik tersebut tidak berulang lagi yang berulanng, artinya ini sering terjadi, jadi jangan sampai setelah selesai masalah, pihak perusahaan mengulangi lagi.
‘’Kami juga meminta kepada pemerintah Bandung Barat melalui Dinas Lingkungan Hidup KBB yang turut hadir juga sekarang disini, agar menindak lanjuti keluhan dan aduan kami ini”,tambahnya.
Kemudian perwakilan warga dipersilahkan masuk dan beraudiensi dengan Pimpinan Perusahan PT. Indahtex utama, dengan disaksikan langsung oleh Kepala Desa Laksanamekar dan Tim PPLH DLH KBB, lalu dilanjutkan dengan survei langsung ke lokasi IPAL.
Dari pantauan Globalmedia News tim petugas PPLH Dinas Lingkungan Hidup Kab. Bandung Barat Adhi Setiyowibowo, Rudi Sutendi dan Iis Permanawati melakukan verifikasi lapangan ke lokasi IPAL produksi yang ada di PT Indahtex Utama.
Pihaknya memasang PPLH Line (Garis PPLH) pada unit pompa bak terakhir di IPAL Produksi, melakukan pengambilan dokumentasi, menyusun dan penandatanganan berita acara verifikasi pengaduan.
Berdasarakan dari berita acara hasilnya ditemukan fakta fakta sebagai berikut;
1.Terdapat Unit IPAL yang tidak berfungsi optimal yaitu a. alat pengaduk di bak ekualisi tidak berfungsi (rusak) dan b. pompa pengaduk pencampuran bahan kimia tidak berfungsi optimal.
2.Ditemukan juga saluran yang sudah tidak berfungsi di bak clarifier dan saluran tersebut diminta untuk ditutup (dicor).
3.Pemotongan pipa recycle yang ada di bak terakhir dan harus mengembalikan air tersebut ke bak ekualisasi karena secara visual berwarna kehitaman, dengan ditemukannya dugaan bypass ke titik outlet.
Dan pihak perusahaan PT. Indahtex Utama diberikan waktu selama 5 hari untuk memperbaiki system IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) sesuai dengan temuan.
Sementara Direktur PT. Indahtex Utama candra menanggapi terkait aksi protes warga terkait bau limbah, ia mengucapkan terima kasih kepada semuanya.
‘Kita disini melaksanakan prosedur dan hukum yang berlaku, bilamana ada kejadian bau atau apapun yang memang berasal dari pabrik kami, ya pasti kita akan tangani dengan seksama’’ujarnya.
Menurutnya, tadi juga kami sudah berbicara juga dengan Para Petugas PPLH DLH KBB, Kepala Desa Laksanamekar, perangkat Desa, Ketua RW. Ketua Rt dan perwakilan warga yang hadir disini.
‘’Jadi masalah itu juga kan ada beberapa faktor, salah satunya di belakang kita juga ada bak sampah, jadi sampah juga apabila dibakar dan belakangan ini kena hujan itu juga ada yang namanya air lindi, bisa saja kemungkinan air air kemarin diambil kemungkinan dari air lindi’’, ujarnya.
Tapi pihaknya juga akan mencari solusi dengan Kepala Desa dan perangkatnya serta dengan Dinas lingkungan Hidup, apapun kesalahan kesalahan dari siapapun kita sama sama selesaikan bersama.
‘’Kami dari pihak PT indahtek utama tidak ada yang ditutup tutupi semuanya kita buat sesuai dengan aturan dan hukum yang berlaku’’, tambahnya.
Dan menyikapi tuntuan warga, ini juga sudah ada berita acara dari PPLH DLH KBB Bersama timnya, apapun yang harus dilakukan kita selesaikan. Tadi juga sudah berbicara juga beberapa dari perwakilan Warga, dan ada bagian bagian yang bak tertentu kita akan tutup.
Hasil dari berita acara, pihak perusahaan diberikan waktu 5 hari oleh dinas LH untuk menyelesaikan terkait masalah bau limbah tersebut, dan mulai hari ini upaya itu langsung dilaksanakan oleh perusahaan.
‘Semuanya akan dibereskan dengan sebaik baiknya, karena kita juga mau melestarikan lingkungan,kita juga peduli dengan lingkungan sekitar pabrik dan semua sehat sehat’’pungkasnya.
Sedangkan Kepala Desa Laksanamekar Kohar mengatakan, aksi protes warga tekait bau limbah ini berjalan dengan lancar dan pihak perusahan juga menerima warga dengan baik.
‘’Saya dengan pihak DLH KBB telah melakukan survey ke lokasi intalasi pengolahan limbah di pabrik PT indahtex utama’kata kohar.
Dan hasilnya alhamdulillah pihak perusahaan telah menyanggupi untuk secepatnya memperbaiki instalasi pengolahan air limbah tersebut berdasarkan temuan dari DLH KBB, mudah mudahan pihak perusahaan dapat secepatnya melaksanakan sesuai SOP pengolahan limbahnya agar tidak Bau ke pemukiman masyarakat.
