Scroll kebawah untuk baca berita/artikel !
Example floating
Example floating
Example 728x250
HeadlineNASIONAL

Pelaksanaan Volume Pembangunan Precast Diduga Tidak Sesuai Kontrak, Irbanko Jakarta Utara Diminta Periksa PT Arcon Beton Abadi

215
×

Pelaksanaan Volume Pembangunan Precast Diduga Tidak Sesuai Kontrak, Irbanko Jakarta Utara Diminta Periksa PT Arcon Beton Abadi

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Jakarta-GMN,-Inspektorat Pembantu Kota (Irbanko) Jakarta Utara diminta memeriksa perusahaan pelaksana pembangunan saluran precast di wilayah Jl Agung Utara RW 07, Kelurahan Sunter Agung, Kecamatan Tanjung Priok.

Pasalnya proyek tersebut diduga terindikasi tidak selesai dan dialihkan akibat perencanaan yang buruk. Selain itu kegiatan dilaksanakan asal jadi akibat konsultan pengawas yang diduga tidak kompeten.

Example 300x600

Maka laporan penagihan dari perusahaan yang bekerja asal jadi tersebut diduga kuat adanya indikasi kolusi antara pelaksana lapangan dengan Seksi Pembangunan Suku Dinas Sumber Daya Air (Sudin SDA) Jakarta Utara

Ketua LSM Antara, Anton P meminta Irbanko segera melayangkan pemanggilan terhadap Seksi Pembangunan dan Kasudin SDA untuk memberikan klarifikasi terkait temuan ini. Selain itu, konsultan pengawas dan juga pelaksana kegiatan PT Arcon Beton Abadi harus diperiksa.

“Irbanko juga dapat melakukan pengecekan langsung di lapangan dengan memeriksa hasil pekerjaan dengan klausul yang ada dalam kontrak. Sebab jika ini dibiarkan maka keuangan negara akan menguap dengan sia-sia,” jelasnya kepada media Jumat (29/11).

Diberitakan sebelumnya, berdasarkan pemantauan di beberapa titik lokasi tampak hasil pekerjaan didiga seperti main-main. Hal tersebut terlihat mulai sejak penggalian dan pemasangan udich.

“Setelah penggalian, harusnya saluran sesuai gambar kedalaman sesuai DS dan dibuat lantai kerja yang padat agar udich boleh dipasang sesuai disposisi pengawas konsultan dan pengawas Sudin SDA,” jelasnya

Namun, kata dia, semua pelaksanaannya tidak dilakukan oleh pelaksana alias tidak sesuai gambar. Sejak penggalian hingga pemasangan udich, pelaksana melakukannya tidak ada yg benar simetris (lurus) dan gelombang maka hasil nya pekerjaan saluran menjadi asal jadi paling lama satu tahun sudah berlobang seperti ular.

“Beberapa pemasangan tutup udich pun berlobang karena tidak sesuai ukuran dari dasar Udich tidak padat dan sudah barang tentu tidak mengunci alias tidak menyatu. maksud dari pelaksana proyek tidak mau rugi dari akibat penawaran kontrak,” tambahnya.

Baca Juga:  Buntut Kericuhan Senam Wepik Warga Cluster Walet Elok, Laporan Berpotensi Naik Penyidikan

Selain itu, pinggiran udich yang dipasang dan dicor tidak terlebih dahulu dilakukan pemadatan. Bahkan informasi terbaru pengecoran dilaksanakan seperti plesteran bangunan karena tidak menggunakan coran jadi.

“Lokasi awal proyek yang tadinya menyambung hingga ke ujung jalan di RT 09 dipindahkan ke lokasi RT 10 dengan alasan terdapat kabel di bawah, tepat di depan gardu PLN. Ini jelas sudah menyalahi akibat perencanaan yang asal,” tambahnya.

Dan masih ada lagi yakni dugaan pungli kepada yang terdampak pekerjaan. Untuk memperbaiki tembok rumah asal jadi dan proyek warga dibuat tarif bervariasi asal jadi dari tata tertib yang kerja dilokasi diduga mulai dari Rp 600.000 hingga Rp 800.000 per rumah oleh para pekerja proyek.

Irbanko Jakarta Utara, Danu Yudianto yang dikonfirmasi melalui pesan singkat, pekan lalu menyatakan akan menelaah laporan tersebut.

“Terimakasih informasinya. Akan kami telaaj laporan dimaksud,” jelasnya dalam keterangan pada media ini.

Sementara itu, pihak PT Arcon Beton Abadi yang dikonfirmasi melalui pelaksana kegiatan, Iwan tidak menjawab konfirmasi yang diajukan. Beberapa kali nomor selulernya dihubungi tidak mendapat balasan.


Example 300250
Example 300250
Example 300250
Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!