BANDUNG (GMN),
Gubernur Jawa Barat M. Ridwan Kamil mengatakan, kata koperasi terlalu formal sehingga di mata milenial kurang begitu familiar. Untuk itu, dalam rangka branding atau meningkatkan citra koperasi perlu dibuat nama koperasi lebih keren.
“Bila perlu kumpulkan para milenial untuk mendapatkan masukan tentang nama-nama koperasi,” tutur Ridwan saat beraudensi tim Revitalisasi Tugu Koperasi Tasikmalaya yang dipimpin Sekretaris Menteri KUKM RI Rully Indrawan, di Ruang Kerja Gubernur Jawa Barat, Jumat petang (5/7).
Pada kesempatan ini, RK mengungkapkan, pihaknya sangat mendukung upaya revitalisasi Tugu Koperasi Kongres Koperasi di Kota Tasikmalaya. Tugu koperasi sebagai simbol kebangkitan koperasi menjadi wajah ekonomi yang diharapkan mampu memberikan peningkatan ekonomi dan kesejahteraan bagi anggota dan masyarakat pada umumnya.
Dengan dibangunannya mall, hotel, pusat bisnis KUMKM serta mempertahankan keberadaan tugu koperasi itu sendiri akan memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat luas.
Sementara Sesmen KUKM RI melaporkan, revitalisasi tugu koperasi akan melibatkan Forum Koperasi Besar Indonesia , Pusat Koperasi Kabupaten Kota Tasikmalaya, pemprov Daerah Jawa Barat serta Kementerian KUKM RI. Nota kesepahaman telah ditandatangani oleh pihak terkait pada 26 Juni 2019 disaksikan Menteri KUKM RI di Bandung.
Konsep revitalisasi besar koperasi ini berawal dari persetujuan Menteri Puspayoga setelah melihat kondisi tugu koperasi di Tasikmalaya beberapa bulan lalu. “Mengapa tempat bersejarah bagi gerakan koperasi itu terlihat memprihatinkan.
Awalnya ditawarkan kepada swasta, namun sejumlah koperasi besar siap digarapnya,” jelas Sesmenkop.
Rencananya mega proyek gerakan koperasi ini akan di luncurkan secara resmi di Purwokerto saat puncak hari ini, Hari Koperasi Nasional pada 12 Juli 2019.
“Ini adalah langkah baru untuk melahirkannya genersi kedua koperasi saat para aktivis bergerak di Tasik saat kongres koperasi pertama pada 1947,” tegas Rully Indrawan. (*)
