CIMAHI-GMN,- Dikarenakan banyak menurunnya kesadaran dan pengamalan nilai-nilai ideologi Pancasila di masyarakat, hal ini menjadi ancaman bagi bangsa Indonesia.
Apalagi dengan arus globalisasi dan modernisasi selain memiliki sisi positif bagi kehidupan masyarakat, namun juga memiliki sisi negatif, seperti perilaku masyarakat Indonesia yang semakin meninggalkan bahkan melupakan nilai-nilai luhur Pancasila.
Pudarnya nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat ditandai dengan berkurangnya simbolisasi Pancasila, adanya sebagian golongan yang senantiasa menuntut hak tanpa menyadari kewajiban yang harus ditunaikan, hingga munculnya sikap yang lebih mengutamakan kepentingan golongan daripada kepentingan bangsa dan negara.
Karena penurunan kesadaran dan pemahaman nilai-nilai Pancasila ini bila dibiarkan akan menjadi bahaya laten untuk keutuhan NKRI. Penanaman nilai-nilai Pancasila harus Kembali digalakan di berbagai aspek kehidupan agar Kembali tumbuh kesadaran dan pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Berdasarkan hal tersebut, Pemerintah Daerah Kota Cimahi melaksanakan kegiatan sosialisasi ketaatan hukum dalam rangka pemahaman nilai-nilai Pancasila Tingkat Kelurahan Cipageran Kecamatan Cimahi Utara melalui Kantor Kesatuan Bangsa Kota Cimahi.
Sosialisasi Ketaatan Hukum diselenggarakan di Aula Kelurahan Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara hari Selasa (8/3/2022).
Dalam acara tersebut dihadiri oleh Plt Walikota CImahi Ngatiyana dan masyarakat Kelurahan Cipageran mulai dari Satgas Covid-19, PKK, Karang Taruna, hingga mitra UMKM. Hadir pula sebagai narasumber dalam kegiatan Sosialisasi Ketaatan Hukum ini M. Januar Ferdian, dan Pinos Permana dari Kejaksaan Negeri Kota Cimahi.
Kegiatan ini rencananya akan diselengarakan di tujuh Kelurahan di Kota Cimahi selama dua pekan ke depan. Tujuan dari Sosialisasi Ketaatan Hukum ini adalah untuk menumbuh kembangkan kembali semangat juang, persatuan dan kesatuan bangsa serta sikap ketaatan hukum dalam rangka pemahaman nilai-nilai ideologi Pancasila, serta sebagai upaya nyata menuju bangsa Indonesia yang proaktif untuk mengantisipasi perkembangan lingkungan strategik dalam membina identitas, kemandirian dan menghadapi tantangan dari luar tanpa konfrontasi dengan meyakinkan bangsa lain bahwa eksistensi bangsa merupakan aset yang diperlukan dalam mengembangkan nilai kemanusiaan yang beradab.
Menurut Ngatiyana, bahwa semangat nasionalisme dan patriotisme yang dulu membara kini mulai surut. 9
“Munculnya berbagai persoalan baik itu persoalan politik, hukum, sosial kemasyarakatan, bahkan konflik yang didasari karena idiologi dan SARA, bukan tidak mungkin karena kurangnya pemahaman dan pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Salah satu upaya untuk mengatasi berbagai persoalan bangsa adalah dengan meningkatkan ketaatan hukum dalam rangka pemahaman nilai-nilai Pancasila,” terang Ngatiyana.
Ngatiyanapun menyatakan bahwa masyarakat Kota Cimahi terdiri atas berbagai macam etnis, suku bangsa dan ras,
“Nilai-nilai Pancasila ini harus kita implementasikan terutama di Kota Cimahi. Kota Cimahi terdiri dari 22 etnis, bermacam-macam suku bangsa, agama dan ras, namun kembali ke Pancasila kita hidup damai, rukun berdampingan.” harapannya.
Selanjutnya kata Ngatiyana nilai-nilai luhur Pancasila harus selalu ditanamkan, khususnya pada kalangan generasi muda,
“Generasi muda dengan energinya, Energi itu harus disalurkan melalui kegiatan positif dan memiliki kontribusi bagi kemajuan bangsa, dengan memanfaatkan kearifan lokal yang sudah menjadi jati diri bangsa ini,” paparnya.
Di akhir sambutannya Ngatiyana mengajak masyarakat Kota Cimahi kita semua untuk terus berjuang, bekerja, berkarya menjadi pahlawan bagi diri dan keluarga kita masing-masing, dan menjadi manfaat untuk kota, negara, serta bangsa Indonesia.
(Temmi Kabiro Cimahi)