KBB-GMN,- Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan, sepanjang tahun 2023, angka kasus DBD di KBB mencapai 447 kasus, dengan 2 kasus kematian. Dinas Kesehatan Bandung Barat berharap wilayahnya menjadi bagian dari uji coba Wolbachia.
Kepala Dinkes Bandung Barat Hernawan Widjajanto mengatakan tingkat efektifitas dari keberadaan nyamuk Wolbachia itu sudah tampak di beberapa daerah yang menjadi tempat uji coba.
Menurutnya, hal itu bisa dilihat di beberapa daerah ada penurunan angka DBD setelah uji coba berlangsung. Selain itu, aman juga untuk pemanfaatannya,” ujarnya.
Pihaknya sudah berupaya mengirimkan surat pengajuan agar Kabupaten Bandung Barat dapat menjadi bagian dari daerah yang memanfaatkan bakteri Wolbachia.
Ratusan kasus penyakit yang dipicu oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti ini tersebar di hampir seluruh kecamatan. Dengan 2 kecamatan paling mendominasi yakni Kecamatan Cililin 61 kasus dan Kecamatan Cikalongwetan 80 kasus.
“Kita ingin ikut jadi bagian daerah yang dapat wolbachia karena masalah DBD itu dari tahun ke tahun naik meskipun sudah diprediksi, kenyataan pengendalian DBD dalam arti munculnya DBD setiap tahun itu terutama di awal-awal musim hujan biasanya melonjak,” ujarnya.
Hernawan menjelaskan, sambil menunggu pendistribusian nyamuk wolbachia ke KBB, Dinkes terus berupaya menekan angka kasus DBD melalui promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yakni metode 3 M.