BANDUNG BARAT,-GMN,-Kembali Laskar Anti Korupsi Indonesia/LAKI Bandung Barat mengkritik keras statement Bupati dalam pemberitaan yang akan menjalankan Reformasi Persampahan di Bandung Barat.
Ketua LAKI Bandung Barat Gunawan Rasyid mengatakan hari ini dan hari hari kedepan masyarakat Bandung Barat akan dihadapkan dengan tumpukan sampah dimana mana, artinya yang menjadi prioritas/fokus program adalah solusi kongrit untuk menyelesaikan tumpukan sampah tersebut, bukan gagah gagahan dengan program Reformasi Persampahan.
“Saya pastikan penyelesaian TPA Sarimukti tidak akan selesai satu bulan , hal ini teringat tragedi TPA Leuwigajah tahun 2005 yang memakan korban meninggal sampai 157 orang, karena ledakan gunungan sampah , kemudian longsoran sampah melumat dengan cepat rumah rumah disekitar TPA Leuwigajah,”Ujarnya
Ledakan tersebut akibat pergeseran gunungan sampah dimana didalam gunungan sampah tersebut mengandung gas metan, walaupun tidak ada sumber api gesekan tersebut mengakibatkan ledakan ujar kang Guras.
“TPA Sarimukti sama menggunakan konsep Open Dumping seperti halnya TPA Leuwigajah, dipastikan kandungan gas metannya sangat tinggi, sehingga penyelesaian kebakaran TPA Sarimukti tidak bisa dilakukan serampangan, harus dilakukan secara komperhensif dengan melibatkan tenaga ahli sudah pasti membutuhkan waktu yang cukup lama,”Paparnya
Menurutnya, Hengky Kurniawan sebagai Bupati tidak perlu membuat program yang aneh aneh hanya karena takut kehilangan popularitas, fokus saja bergerak cepat melakukan solusi kongkrit menyelesaikan tumpukan sampah, dimana hari hari kedepan akan semakin banyak, Anggaran BTT juga lebih bermanfaat di fokuskan ke kecamatan dan Desa dalam menanggulangi darurat sampah.
“Kami mendorong DPRD Kabupaten Bandung Barat untuk segera memanggil Hengky Kurniawan sebagai Bupati untuk menanyakan tanggungjawab penyelesaian tragedi TPA Sarimukti, jangan sampai Anggaran BTT digunakan hanya untuk pencitraan, apalagi sebentar lagi akan berhenti pungkas Kang Guras,” bebernya