KBB-GMN,- Bencana longsor dan pergerakan tanah menimbun 10 rumah di Kampung Hegarmanah, RT 03 RW 04, Desa Sukatani, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Selasa (11/2/2020), sekitar pukul 21.00 WIB. dalam bencana ini Tidak ada korban jiwa, namun dampak longsor dari bukit di pinggir Jalan Tol Purbaleunyi KM 118 itu mengancam 80 rumah, menimbun 3 hektare sawah, dan 4 kolam ikan. Terdata 1 rumah tenggelam dan 9 lainnya rusak yang sebagian terdorong material longsor.
Atas kejadian longsor tersebut, Ketua Ormas Laskar Merah Putih Kabupaten Bandung Barat angkat bicara, menuntut agar pihak PT.Jasa Marga segera membenahi saluran air di bawah jalan tol yang mampet.
”pihak jasa marga harus tanggung jawab dengan kejadian yang menimpa masyarakat korban longsor yang rumahnya hancur dan sudah tidak bisa ditempati lagi di karenakan oleh aliran sungai yang tak sepadan dengan arus air yang besar”, ungkapnya.
Pice Rivai yang juga sekjend Gabungan Ormas Okp dan LSM (GOOL) KBB menilai Ini kelalaian PT. Jasa Marga hingga mengakibatkan terjadinya longsor yang menyebabkan rumah warga hancur diterjang lumpur,ujarnya.
Sementara Bupati Bandung Barat.AA Umbara,mengatakan ,Ketika turun hujan, ini akan berbahaya. Mereka (Jasa Marga) juga butuh, kalau dibiarkan jalan tol bisa putus. Kalau tidak ditangani secepatnya akan berdampak, tapi kalau ditangani segera tidak akan berbahaya. Sekarang misalkan hujan lagi, akan berbahaya, mudah-mudahan tidak.katany saat meninjuau lokasi longsor.
Polisi dengan sigapnya bakal membentuk satgas khusus untuk menangani longsor sawah di dekat Jalan Purbaleunyi yang menerjang Kampung Hegarmanah, Desa Sukatani Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat.
Kapolres Cimahi AKBP M Yoris Maulana Yusuf Marzuki, mengungkapkan bahwa satgas khusus itu merupakan tim gabungan dari anggota Polres Cimahi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB, termasuk dari PT Jasa Marga.
Satgas tersebut, lanjutnya, akan menyelidiki penyebab pasti longsor. Sebelumnya, longsor diduga akibat gorong-gorong di bawah Jalan Tol Purbaleunyi tersumbat dan airnya meluap ke terasering.
“Sampai dengan saat ini, kami masih berkoordinasi dengan BPBD Kab, Bandung Barat untuk menangani kejadian longsor ini,” kata Yoris.
Untuk saat ini, pihaknya masih melakukan penanganan bersama BPBD KBB membantu mengamankan aset warga yang terdampak longsor tersebut.
Menurutnya, genangan air yang menyerupai danau itu terhalang oleh badan jalan tol. Longsor yang terjadi di selatan tol kata Pratomo karena alih fungsi lahan pertanian basah.
Sementara sumbatan di gorong-gorong milik PT Jasa Marga di KM 118 bermula karena ada peristiwa longsor yang terjadi jauh-jauh hari hingga material longsor terbawa arus sampai akhirnya material longsor menyumbat.
“Longsornya sebenarnya jauh dari area Jasa Marga. Nah material longsor itu menutupi saluran drainase yang ada di KM 118 ini. Karena drainase tertutup maka airnya naik,” sebutnya.
Pratomo memastikan, PT Jasa Marga bakal turun tangan menanggulangi bencana yang terjadi. Empat buah pompa air diterjunkan untuk menyedot air yang menggenang di utara tol.
“Dibutuhkan waktu sekitar dua hari untuk bisa kering. Setelah itu baru bisa memperbaiki drainase,” ujarnya
Sementara tebing curam yang terbentuk pasca longsor di sebelah barat bahu jalan tol bakal dipasang bronjong atau penahan tanah. Jarak tebing itu dengan jalan saat ini hanya sekitar 7 meter.
“Kita sudah turunkan alat berat untuk membersihkan puing-puing. Kemudian untuk penanganan berikutnya kami akan siapkan counter weight bisa berupa beronjong untuk perkuat lerengnya. Itu akan dikerjakan dalam waktu dekat ini,” pungkasnya.