KBB-GMN,- Banjir bandang setinggi hampir 2 meter yang melanda Underpass Padalarang, Kampung Lebaksari, Desa Mekarsari, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat pada Selasa (31/12/2019).
Meski kini banjir sudah surut, sebanyak 86 kepala keluarga yang terdiri dari 237 jiwa masih terlihat sibuk membersihkan rumahnya dari lumpur. Mereka juga mengeluarkan barang-barang yang rusak terendam air.
Berdasarkan keterangan warga, banjir disebabkan oleh air yang meluap dari sungai Ciburandul. Luapan tersebut terjadi karena saluran air sungai yang berada di samping underpass Padalarang dibelokan untuk kepentingan akses kendaraan proyek Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung.
Berdasarkan pantauan di lokasi, saluran air yang biasanya lurus melewati gorong-gorong memang dibelokkan. Sementara dari arah berlainan, air sungai juga ikut masuk ke titik tersebut.
Di atas aliran baru, dipasang jembatan besi agar kendaraan berat bisa melewatnya. Sementara gorong-gorong lama sudah tertutup pasir dan tanah sehingga tidak lagi bisa dilewati air. “Bagaimana tidak mau meluap, saluran air yang seharusnya diperbesar malah dipersempit, dipengkolkan.
Kami seharusnya jadi penerima manfaat, tapi malah jadi penerima musibah,” keluh Rusdiwan Umar (57), warga Kampung Lebaksari, RT 01 RW 02, Desa Mekarsari, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, seperti dilansir dari kompas.com, Kamis (2/1/2019).
Rusdiwan mengatakan, baru tahun ini banjir hebat melanda rumahnya. Sebelum ada proyek Kereta Api Cepat, banjir paling tinggi hanya sampai mata kaki. “Baru tahun ini paling besar. Banyak warga yang menjerit.
Sampai sekarang kami dua hari dua malam enggak bisa bersih. Ini murni akibat kelalaian manusia,” tuturnya
Ini murni kelalaian manusia. Mereka menutup saluran air tanpa ada izin dari warga. Di rapat desa KCIC pernah menjanjikan akan mengganti jika ada banjir,” pungkasnya.
Warga lainnya, Ratna Mulyati (48), mengaku sempat terjebak di rumahnya yang tidak jauh dari pusat luapan air saat kejadian berlangsung. Akibatnya, Ratna mengalami luka-luka di badannya akibat terjatuh dari atap rumah saat coba menyelamatkan diri.
“Air naiknya cepat sekali. 10 menit sudah hampir 2 meter. 2007 dan 2013 juga pernah banjir, tapi ini paling parah,” bebernya. Nenah (57), warga lain yang terdampak banjir mengatakan, seisi rumahnya hancur akibat diterjang banjir.
Ditanya soal kerugian, dia menjawab total bisa sampai puluhan juta. “Airnya cepat sekali masuk, semuanya rusak, lemari, kasur, barang-barang elektronik seperti kulkas, tv rusak semua,” akunya.
PT.KCIC SIAP BERTANGGUNG JAWAB
Sementara Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna saat meninjau lokasi banjir di Kampung Lebaksari, Desa Mekarasi, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Kamis (2/1/2019). Lokasi tersebut berada tidak jauh dari underpass Padalarang yang juga ikut terendam banjir dua hari lalu.
Aa Umbara mengatakan, PT KCIC siap bertanggung jawab untuk memperbaiki sejumlah infrastruktur agar banjir tidak terjadi kembali di kemudian hari.
“KCIC sudah mau tanggung jawab. Sebetulnya memang pas malam (kejadian banjir) juga KCIC datang,” ujar Aa Umbara saat ditemui di sela-sela kunjungan, Kamis siang.
“Sudah putus bahwa minggu ini (perbaikan) dikerjai semua. Gorong-gorong, normalisasi saluran, beton di bawah underpass yang konstruksinya kurang begitu bagus. Mereka (KCIC) sudah siap,” kata Aa Umbara menambahkan.
Persiapan perbaikan dimulai Jumat (3/1/2020) dan Sabtu (4/1/2020). Perbaikan baru dimulai pada Mingg (5/1/2020).
Dalam hal ini, Pemkab Bandung Barat tidak akan keluar uang. Aa Umbara membenarkan bahwa dirinya meminta pertanggungjawaban dari PT KCIC untuk memperbaiki sejumlah infrastruktur agar ketika hujan datang tidak kembali terjadi banjir di lokasi yang sama. Ia mengatakan, apa yang disampaikan merupakan tuntutan warga. Ia tidak mau masyarakat dirugikan.
Untuk dua titik banjir lain yang berada di Padalarang dan Cipeundeuy, akan diselesaikan oleh Pemerintah Kabupaten Bandung Barat dengan dibantu Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
“Dua titik lainnya nanti kabupaten dan provinsi yang jalan. Kalau banjir di underpass KCIC yang jalan,” ujar dia.**
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Warga Duga Banjir Bandung Barat Imbas dari Proyek Kereta Cepat & “Banjir di Bandung Barat, Bupati: PT KCIC Siap Bertanggung Jawab”.