BANDUNG-GMN,- PT Kereta Api Indonesia (KAI) menetapkan bahwa masa Angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2019/ 2020, akan berlangsung selama 18 hari, mulai 19 Desember 2019 sampai dengan 5 Januari 2020.
Direktur Utama KAI Edi Sukmoro mengatakan, untuk tahun ini angkutan Nataru ini bertepatan dengan datangnya musim hujan dan frekuensi perjalanan kereta api semakin banyak karenanya pihaknya melakukan identifikasi titik-titik rawan yang harus dijaga ekstra.
“Terdapat 351 titik rawan di seluruh Jawa dan Sumatera yang perlu mendapatkan perhatian ekstra yaitu. 99 titik rawan banjir, 157 titik rawan longsor, 85 titik amblesan, dan 10 titik pencurian.” kata Eddy, kepada wartawan di Stasiun Bandung, Selasa (10/12).
Edi mengatakan, pihaknya akan menyiagakan 477 petugas pemeriksa jalur ekstra, 908 petugas penjaga pintu perlintasan ekstra, 355 petugas posko daerah rawan ekstra, serta 11.191 personel keamanan yang bekerja sama dengan TNI-Polri.
“Kita juga menyediakan alat dan material yang ditempatkan tersebar di 192 titik, ini bertujuan jika dalam keadaan darurat, perbaikan dapat segera dilakukan,” ucapnya.
KAI memprediksi akan ada kenaikan volume penumpang kereta api menjadi 5,9 juta penumpang atau naik 4% dibanding tahun 2018 yaitu sebanyak 5,6 juta penumpang. Guna mengakomodasi lonjakan penumpang tersebut, KAI akan menjalankan 374 KA Reguler dan 30 KA Nataru atau total 404 Perjalanan KA, naik 2% dibandingkan 2018 sebanyak 394 KA.
“Melalui persiapan yang matang, kita harapkan moda transportasi KA selama masa Angkutan Nataru ini dapat berjalan dengan aman, lancar, dan terkendali,” tegasnya.
Sumber berita : jabarprov.go.id