BANDUNG BARAT-GMN,- Gedung Bupati Bandung Barat diguncang aksi massa, Senin (13/10/2025). Ratusan massa yang tergabung dalam Koalisi Rakyat Bandung Barat, Aliansi Aktivis Anti Korupsi berunjuk rasa menuntut pengusutan dugaan penyalahgunaan wewenang dan proyek siluman yang melibatkan oknum DPRD KBB dan Sekda AZ.
Berdasarkan pantauan GlobalMediaNews, Bupati Bandung Barat Jeje Ritchie Ismail tak tampak menemui massa. Ia dikabarkan tengah berada di Jakarta memenuhi panggilan Istana Negara. Ketidakhadirannya memicu pertanyaan publik: Apakah Bupati ciut menghadapi rakyatnya sendiri?
Dalam aksi tersebut, massa membawa spanduk dan poster protes bertuliskan “Usut Tuntas Penyalahgunaan Wewenang dan Proyek Siluman di KBB”, serta menampilkan teatrikal debus Sunda simbol perlawanan terhadap oknum pejabat “kebal hukum” yang diduga terlibat kasus korupsi dan tengah dilaporkan ke Kejati dan KPK.
Mereka juga menyampaikan 13  tuntutan:
1. Bentuk tim khusus dan sidang etik pejabat daerah.
2. DPRD gunakan hak interpelasi untuk evaluasi pejabat bermasalah.
3. Usut anggaran fiktif Rp500 miliar penyebab defisit daerah.
4. Periksa anggota DPRD yang berkolusi dengan pejabat eksekutif.
5. Tindak ASN yang terlibat korupsi
6. Nonaktifkan pejabat berinisial AZ dan DAM.
7. Tolak kepala dinas hasil rotasi yang sarat KKN.
8. Hentikan intervensi politik dalam mutasi jabatan.
9. Audit proyek pengadaan 2023–2024, terutama rumah dinas.
10. Transparansi proyek di KBB.
11. Wujudkan KBB “Bersih dari Proyek Titipan”.
12. Bupati diminta tegas terhadap pejabat dan asisten bermasalah.
13. Bentuk Pansus Penanganan Korupsi KBB segera.
Dalam pernyataannya di depan massa, Asisten Administrasi Umum Setda KBB Rini Sartika menyampaikan apresiasi atas aspirasi dan tuntutan masyarakat.
“Bapak, ibu, akang teteh sudah menyampaikan 13 tuntutan dengan tertib dan damai demi Bandung Barat yang lebih baik. Seluruh aspirasi akan kami teruskan langsung kepada Bupati,” ujar Rini di tengah aksi.

Ia menegaskan, pihaknya akan menindaklanjuti semua poin tuntutan tersebut, termasuk dugaan penyalahgunaan wewenang, proyek siluman, dan praktik korupsi di lingkup Pemkab Bandung Barat.
 “Insyaallah, Bupati akan mendengar dengan hati nuraninya. Kami akan sampaikan semua aspirasi ini,” tegasnya.
Aksi yang berlangsung aman dan tertib itu ditutup dengan seruan takbir “Allahu Akbar” oleh para pendemo, disertai harapan agar pemerintah daerah benar-benar menindaklanjuti laporan masyarakat dan tidak abai terhadap krisis kepercayaan publik.
Rini menambahkan, pihaknya siap menerima kritik demi perbaikan kinerja pemerintahan.
“Seluruh masukan akan menjadi bahan evaluasi untuk membangun Bandung Barat yang lebih baik,” tutupnya.




 
									
 
 
 
 
 












