BANDUNG, GMN,- Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Bandung terus berinovasi dalam mencetak tenaga kesehatan yang unggul dan siap bersaing di era global. Melalui Unit Pengembangan Kompetensi Sumber Daya Manusia Kesehatan (UPKSDMK), institusi ini meluncurkan program unggulan bertajuk SIMPONI (Strategi Implementasi Peningkatan Kompetensi Tenaga Kesehatan Terintegrasi), Kamis (25/9/2025).
SIMPONI merupakan langkah strategis yang diinisiasi oleh Direktur Poltekkes Kemenkes Bandung, Dr. Pramita Iriana, S.Kp, M.Biomed, sebagai upaya menciptakan tenaga kesehatan profesional yang tidak hanya siap kerja, tetapi juga mampu menjawab tantangan pelayanan kesehatan di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar).
“Saya berharap dampak jangka panjang program SIMPONI dapat diadopsi oleh 37 Poltekkes Kemenkes di Indonesia sebagai wujud kontribusi nyata terhadap Pilar ke-5 Transformasi Kesehatan dan Misi ke-4 Asta Cita Presiden RI, melalui penguatan SDM kesehatan yang unggul dan berkualitas. UPK-nya unggul, SDM-nya kompeten,” kata Dr. Pramita dalam keterangannya, Jumat (26/9/2025).
SIMPONI mengusung pendekatan terpadu dan berkelanjutan dalam pengembangan kompetensi tenaga kesehatan. Tujuannya adalah memastikan lulusan Poltekkes Kemenkes Bandung memiliki daya saing tinggi, tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga internasional.
Program ini menjadi salah satu bentuk konkret dukungan terhadap agenda nasional peningkatan kualitas SDM kesehatan dalam rangka memperkuat ketahanan sistem kesehatan Indonesia.
Untuk menjalankan strategi ini, UPKSDMK Poltekkes Bandung merancang lima program utama:
1. SIPANDU (Sistem Informasi Pelatihan Terpadu)
Platform digital yang memudahkan akses pelatihan kompetensi bagi tenaga kesehatan, termasuk mereka yang berada di daerah 3T. Sistem ini juga memungkinkan monitoring pelatihan secara real-time.
2. Training Officer Course (TOC)
Program peningkatan kapasitas instruktur agar mampu memberikan pelatihan berbasis metode terkini sesuai standar nasional dan internasional.
3. SOPI TARIK (Sistem Operasional Tarif Peningkatan Kompetensi)
Sistem manajemen tarif pelatihan yang transparan dan akuntabel untuk memastikan akses pelatihan yang lebih luas dan berkeadilan.
4. UPK HUB
Wadah kolaborasi yang menghubungkan lulusan, institusi pendidikan, dunia kerja, dan pemangku kepentingan dalam satu ekosistem terintegrasi, sekaligus menyelaraskan kompetensi lulusan dengan kebutuhan pasar tenaga kerja.
5. UPK Go Public
Strategi publikasi dan branding untuk memperkenalkan kualitas lulusan dan kompetensi Poltekkes Kemenkes Bandung ke publik, termasuk mitra nasional dan internasional.
Melalui SIMPONI, Poltekkes Kemenkes Bandung membuktikan komitmennya dalam menghasilkan tenaga kesehatan yang profesional, kompeten, dan siap ditempatkan di berbagai wilayah Indonesia, termasuk di daerah yang masih kekurangan layanan kesehatan berkualitas.
Langkah strategis ini diharapkan dapat menjadi model bagi institusi pendidikan tenaga kesehatan lainnya di seluruh Indonesia, dalam rangka mendukung program Transformasi Kesehatan Nasional dan mewujudkan sistem kesehatan yang lebih merata dan berkeadilan.