Scroll kebawah untuk baca berita/artikel !
Example floating
Example floating
Example 728x250
JAWA BARATKOTA CIMAHIWISATA-SENI-BUDAYA

Beras Singkong Makanan Pengganti Nasi Warga Kampung Adat Cirendeu, Tradisi Leluhur

71
×

Beras Singkong Makanan Pengganti Nasi Warga Kampung Adat Cirendeu, Tradisi Leluhur

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

CIMAHI, GMN,- Warga Kampung Adat Cireundeu hingga kini tetap mempertahankan tradisi leluhur dengan mengonsumsi beras singkong (rasi). Warga kampung adat ini tetap teguh menjalankan warisan budaya yang telah berlangsung turun-temurun.

Pangampih (pemuka adat) Kampung Cireundeu, Abah Widi, menerangkan bahwa konsumsi beras singkong bukan sekadar pilihan makanan. Tetapi merupakan bentuk pelestarian nilai-nilai budaya serta simbol kemandirian.

Example 300x600

“Ini adalah tradisi yang memang harus dijaga karena warisan leluhur yang diturunkan dari generasi ke generasi. Saya sudah makan singkong puluhan tahun dan tetap sehat, tidak harus nasi. Singkong juga bisa jadi sumber karbohidrat yang baik,” ujar Abah Widi, Rabu (16/7/2025).

Lebih dari itu, menurutnya, rasi menjadi simbol perlawanan terhadap ketergantungan pangan nasional yang terlalu terpusat pada satu komoditas, yakni beras. Ia menegaskan, singkong merupakan alternatif pangan yang tak kalah bergizi dan mampu menopang ketahanan pangan keluarga.

Warga Cireundeu diketahui memiliki lahan pertanian sendiri dan mampu memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri. Pilihan mereka untuk tidak mengonsumsi nasi bukan didasarkan pada keterbatasan ekonomi, melainkan karena keyakinan adat yang kuat.

“Kami bukan tidak mampu beli beras. Kami punya sawah dan hasil bumi yang cukup. Tapi kami mengikuti pesan leluhur agar tidak bergantung pada nasi,” ucap Abah Widi.

Tradisi ini juga diikat oleh aturan adat yang berlaku di kampung tersebut. Setiap warga yang lahir dan menetap di wilayah adat Cireundeu diwajibkan mengikuti ketentuan ini. 

Bahkan, untuk beralih mengonsumsi nasi, seseorang harus melalui prosesi adat terlebih dahulu. “Kalau ingin beralih ke nasi, harus ada ritual terlebih dahulu. Ini untuk menolak bala dan agar makanan yang dikonsumsi tidak membawa penyakit,” katanya mengakhiri.

Tradisi makan rasi tak hanya menjadi simbol budaya semata. Lebih dari itu merupaka strategi ketahanan pangan yang berkelanjutan dan mandiri.


Example 300250
Example 300250
Example 300250
Baca Juga:  Pemprov Jabar Sabet 2 Penghargaan di Ajang It Works Top Digital Awards 2019
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!