KBRN, Bandung: Kolaborasi strategis antar perusahaan energi di Jawa Barat yaitu PT Migas Utama Jabar (MUJ) bersama PT Asian Clean Energi, dikuatkan dalam Nota Kesepahaman (MoU) kerjasama pemanfaatan energi bersih dan efisiensi sumber daya alam. Penandatangani MoU dua perusahaan energi tersebut dilaksanakan di Kantor PT Migas Utama Jabar, Kota Bandung, Rabu (16/7/2025).
MoU ini menandai tonggak perusahaan energi di Jawa Barat mengoptimalkan pemanfaatan gas buang atau flare gas dari aktivitas produksi migas menjadi energi listrik. Teknologi gas to power yang diusung dalam kerja sama ini bertujuan mengurangi pemborosan energi, menekan pencemaran lingkungan, serta mendorong percepatan transisi energi menuju energi bersih.
Direktur PT Migas Utama Jabar, Muhamad Sani, menyampaikan bahwa kerja sama ini merupakan langkah nyata perusahaan dalam merealisasikan visinya sebagai Holding BUMD Energi yang memimpin transisi energi di Indonesia. “Bertempat di PT MUJ sebagai Holding BUMD Energi di Jawa Barat, kita menandatangani kesepakatan untuk bekerjasama dengan PT Asian Clean Energy dalam pengelolaan gas bumi untuk ketenagalistrikan atau yang kita sebut sebagai Gas to Power,” ungkapnya dalam sambutan.
Lebih lanjut, Sani menegaskan bahwa pemanfaatan gas bumi termasuk gas buang yang selama ini terbuang sia-sia, adalah bagian dari transformasi menuju sistem energi yang lebih bersih, efisien, dan berkelanjutan. “Sebagaimana kita tahu, sudah waktunya kita menjadi pionir dalam transisi energi, terutama mengoptimalkan pemanfaatan gas bumi serta pengembangan pembangkit tenaga listrik dari sumber energi terbarukan termasuk hidrogen,” imbuhnya.
Menurutnya, langkah ini akan memberikan kontribusi signifikan tidak hanya untuk Provinsi Jawa Barat, tetapi juga bagi Indonesia secara umum dalam upaya menurunkan emisi karbon dan mengurangi ketergantungan pada energi fosil yang tidak terbarukan.
Pemanfaatan Gas yang Ramah Lingkungan
Di sisi lain, Direktur Utama PT Asian Clean Energy, Robin Hendera, menyampaikan bahwa proyek ini merupakan bagian dari visi besar perusahaan dalam mewujudkan teknologi ramah lingkungan dan menciptakan nilai dari sumber daya yang selama ini kurang dimanfaatkan.
“Sesuai dengan tema perjanjian kerja sama hari ini, yaitu konversi dari gas buang ke power atau gas to power. Idenya adalah pemanfaatan gas buang yang tadinya dibuang atau tidak dipakai menjadi sesuatu yang bermanfaat, dalam hal ini dalam bentuk energi listrik,” ujar Robin.
Robin juga menambahkan bahwa kolaborasi ini tidak hanya berhenti pada proyek gas to power, tetapi akan berlanjut pada berbagai inisiatif energi hijau lainnya di masa mendatang, termasuk potensi pemanfaatan biomassa dan hidrogen ke power.
“Ke depannya, kita akan banyak kerja sama di bidang transisi energi ini sesuai dengan amanah dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat, khususnya terkait transisi ke energi hijau. Jadi sangat luas, banyak yang bisa kita kerjasamakan dengan pihak MUJ,” bebernya.
Proyek Percontohan di Pabuaran dan Sinergi dengan Pertamina
Sebagai tindak lanjut dari kesepakatan ini, PT Migas Utama Jabar akan segera mengembangkan proyek percontohan atau pilot project di kawasan Pabuaran, Jawa Barat. Proyek ini akan memanfaatkan sumber flare gas dari lapangan migas yang ada, sebagai bentuk nyata dari implementasi konsep gas to power.
“Yang pertama tentu pemanfaatan gas buang untuk pembangkit listrik, baik digunakan kembali untuk produksi migas maupun untuk industri lain. Kedua, pengembangan energi terbarukan seperti hidrogen, yang potensinya besar di Jawa Barat,” jelas Sani.
Tak hanya itu, MUJ juga merencanakan kerja sama intensif dengan Pertamina EP Region 2 yang beroperasi di wilayah Jawa Barat untuk memaksimalkan penggunaan flare gas di lapangan-lapangan mereka. “Mudah-mudahan flare gas yang selama ini dibuang bisa kita optimalkan di Pertamina EP region 2 di Jawa Barat,” tambahnya.
Melalui inisiatif ini, kedua belah pihak berharap bisa memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat Jawa Barat, baik dari sisi lingkungan, sosial, maupun ekonomi. Pemanfaatan flare gas akan mengurangi emisi karbon, meningkatkan efisiensi energi, serta memberikan pasokan listrik bagi kawasan industri dan daerah terpencil yang belum terjangkau listrik.
“Harapannya, yang pertama, proyek ini bisa segera direalisasikan. Kedua, gas buang yang selama ini menjadi pencemar udara bisa dimanfaatkan secara optimal untuk kebutuhan pembangunan,” ujar Sani.
Tak kalah penting, proyek ini juga berpeluang membuka lapangan pekerjaan baru, mengundang investasi, serta mempercepat pengembangan teknologi energi bersih lokal di Jawa Barat. Potensi gas bumi, biomassa, dan hidrogen yang dimiliki wilayah ini bisa menjadi aset penting dalam peta energi nasional di masa depan.
Komitmen Bersama Menuju Masa Depan Energi Hijau
Penandatanganan MoU antara PT Migas Utama Jabar dan PT Asian Clean Energy menjadi simbol komitmen bersama untuk mempercepat transformasi energi di Indonesia. Di tengah tantangan global perubahan iklim dan kebutuhan akan energi yang lebih bersih, kerja sama seperti ini diharapkan menjadi contoh bagi kolaborasi sektor publik dan swasta dalam menciptakan ekosistem energi berkelanjutan.
Dengan tekad kuat dan sinergi antara pemerintah daerah, BUMD, dan pelaku industri energi, Jawa Barat diharapkan mampu menjadi pionir dalam transisi energi nasional menjadi provinsi hijau yang mengandalkan inovasi dan keberlanjutan sebagai pilar pembangunan masa depan.