JAKARTA-GMN,-Kegiatan Peningkatan jalan dan kelengkapan yang dialokasikan Suku Dinas Bina Marga Kota Administrasi Jakarta Utara tahun anggaran 2024 menuai protes.
Sejumlah warga di Jalan Sungai Indragiri Raya RW 01 Kelurahan Semper Barat. Kecamatan Cilincing Jakarta Utara protes. Menurut Yadi, salah satu warga, jalan yang baru selesai dibangun sudah pecah-pecah di beberapa sisi.
Sebab, saat dilakukan pengecoran beton atau batching plant, truck mixer penghamparan maupun pemadatan beton atau (concrete paver/concrete finisher), tampak terkesan terburu-buru dan diduga tidak menggunakan mesin untuk mengatur elevasi atau sensor arah gerak, sensor elevasi dan sensor kelandaian (slope sensor-Red).
“Saat itu kondisi hujan deras, namun pelaksana proyek tetap memaksakan pengecoran dilakukan. Semua pekerja seperti terburu-buru melakukan pekerjaanya. Hingga hasil pekerjaan buruk sekali,” ujar Yadi kepada wartawan belum lama ini,tepatnya Rabu (3/9/2024).
Anto, warga lainnya mengatakan, akibat tidak profesionalnya pekerjaan yang dilakukan PT. Baktiar Marpa Prima (PT.BMP), tampak sejumlah cor beton sudah patah dan terjadi retak.
Warga geram melihat pekerjaan yang baru saja selesai dikerjakan, namun sudah terjadi patah dan retak. Mereka mendesak pihak Sudin Bina Marga Jakarta Utara bertanggung jawab.
“Memang pelaksana proyek sudah menambal bagian yang pecah dan retak. Namun warga menganggap perbaikan tersebut percuma. Dalam hal ini kontraktor telah gagal konstruksi dan ini harus diaudit,” tegasnya.
Ketua RW 01 Semper Barat, Dali Mahdali angkat bicara akan kejadian ini. Dia mengatakan, kegiatan yang dikerjakan oleh pihak PT.BMP ternyata sudah patah dan terjadi retak, sebelum satupun kenderaan melewati jalan tersebut.
“Sepertinya ada yang tidak beres ini. Warga minta kegiatan ditinjau ulang sebelum diserahterimakan ke pihak Sudin Bina Marga. Pasti ada yang tidak beres ini,” tambahnya.
Hingga berita di turunkan, Kepala Suku Dinas Bina Marga Kota Administrasi Jakarta Utara, Ilham Raya belum berhasil dikonfirmasi.
Begitu juga dengan Kepala Seksi Jalan dan Jembatan Budi Cahyono juga belum berhasil dikonfirmasi dan bahkan WhatsApp miliknya tidak bisa dihubungi alias diduga di blokir.