BANDA ACEH-GMN,-Seruan keras menggema dari Aceh hingga Sumatera Utara. Skala kerusakan akibat banjir bandang yang meluluhlantakkan Aceh, Sumut, dan Sumbar dinilai sudah berada di titik kritis.
Barikade Gus Dur Aceh dan Masyarakat Sumut Bersatu kompak mendesak Presiden Prabowo Subianto menetapkan status Bencana Nasional sebelum korban semakin bertambah.
Ketua DPW Barikade Gus Dur Aceh, Ayah Ishak Yusuf, menyebut kondisi lapangan sudah “tak bisa ditangani daerah” karena rumah hanyut, jembatan putus, ribuan hektare rusak, hingga bangkai ternak berserakan di seluruh wilayah.
Banyak kawasan yang masih terisolir total tanpa akses bantuan.
“Bencana ini jauh melampaui kemampuan daerah. Presiden harus segera menetapkan status bencana nasional,” tegasnya.
Ia juga menyinggung anggaran daerah yang menipis bahkan memikul utang pascapilkada. Situasi makin memanas karena ada kepala daerah yang justru pergi ke luar negeri di tengah darurat.
Di sisi lain, Masyarakat Sumut Bersatu Peduli Bencana menyebut korban meninggal hampir 1.000 orang dan lebih dari 3 juta warga terdampak. Mereka menilai lambannya penanganan pusat berpotensi memperbesar krisis.
Koordinator Lamsiang Sitompul menyampaikan bahwa gabungan organisasi, LSM, relawan, ulama, dan tokoh masyarakat akan menggelar aksi besar-besaran pada 12 Desember 2025 di Kantor Gubernur Sumut dan DPRD Sumut untuk menuntut penetapan Bencana Nasional.















