BANDUNG, GMN,- Sejak Oktober 2023, konflik berkepanjangan di Gaza (Palestina) telah menelan lebih dari 61.400 jiwa, sebagian besar merupakan warga sipil tak bersenjata. Melihat kondisi itu, dari Jatinangor, kepedulian diwujudkan dalam bentuk aksi nyata melalui festival musik ‘Sound for Humanity’, yang akan digelar pada Jumat, 28 November 2025 di Lapangan Merah Universitas Padjadjaran [Unpad].
Acara ini merupakan kolaborasi antara Ikatan Alumni Universitas Padjadjaran [IKA Unpad], Universitas Padjadjaran, dan Lembaga Kemanusiaan SADAQA, sebagai bagian dari rangkaian Dies Natalis ke-68 Unpad.

Konser amal ini digagas sebagai wadah ekspresi kemanusiaan dan solidaritas lintas generasi, yang menggabungkan kekuatan musik, seni, dan semangat kepedulian sosial. Selama satu hari penuh, Sound for Humanity [SFH] akan menghadirkan sejumlah musikus ternama tanah air seperti The Changcuters, HiVi!, Voice of Baceprot [VoB], Kuburan, Panji Sakti, bersama talenta-talenta kampus dan alumni Unpad, dalam suasana festival yang hangat, inklusif, dan menginspirasi.
“IKA Unpad bersama Universitas Padjadjaran dan Lembaga Kemanusiaan SADAQA menggagas konser amal ini sebagai bentuk nyata solidaritas terhadap masyarakat Gaza yang masih memperjuangkan harkat kemanusiaannya. Berharap, pemerintah Indonesia terus aktif menyuarakan penyelesaian segera krisis kemanusiaan di Gaza, sesuai amanat konstitusi,” ujar Sekretaris Jenderal IKA Unpad, Yhodhisman Soratha, dalam press conference di Unpad, Selasa (28/10/2025).
Ketua Panitia SFH, Yeni Fatmawati, menuturkan, Konser SFH lahir dari semangat untuk mengubah empati menjadi aksi. Kami ingin mengajak sivitas akademika, alumni dan anak muda untuk menyuarakan kemanusiaan secara hangat dan inklusif lewat musik, seni, dan tindakan nyata.
“Kami berharap konser ini bukan hanya menjadi momen hiburan, tetapi juga menjadi pengingat bahwa kepedulian bisa disalurkan dengan berbagai cara. Kami percaya, musik bisa menjadi bahasa universal untuk mengirimkan pesan cinta dan perdamaian dari Jatinangor untuk dunia,” kata Yeni.
Sementara itu, Direktur Lembaga Kemanusiaan SADAQA, Ahmad Rofiqi, menegaskan pentingnya menjadikan acara ini sebagai gerakan bersama yang berdampak nyata. “Konser ini menjadi ruang ekspresi bersama di tengah tragedi kemanusiaan yang terus berlangsung di Palestina. Ketika sistem dunia lumpuh menghadapi genosida brutal, SFH memadukan suara seniman, cendekiawan, mahasiswa, dan aktivis kemanusiaan untuk menggaungkan pesan keadilan,” ujar pria yang biasa disebut Ustadz Rofiqi.
Dari deretan pengisi acara, Firda ‘Marsya’ Kurnia angkat suara. “Kami ikut SFH karena percaya bahwa setiap nada bisa menjadi doa, dan setiap lirik bisa menjadi seruan untuk hidup yang lebih adil. Nyanyian kami adalah bentuk perlawanan terhadap mereka yang merampas hak hidup orang lain. Untuk Palestina, untuk kemanusiaan,” tegas vokalis dan gitaris VoB ini.
Ikatan Alumni Universitas (IKA) Unpad merupakan organisasi resmi alumni Universitas Padjadjaran yang beranggotakan lebih dari 350.000 alumni dari berbagai bidang profesi. Melalui berbagai program sosial, pendidikan, dan kemasyarakatan, IKA Unpad aktif memperkuat jejaring alumni serta berperan dalam memberikan kontribusi nyata bagi bangsa dan kemanusiaan.
Lembaga Kemanusiaan SADAQA adalah lembaga kemanusiaan independen dengan prinsip transparansi dan akuntabilitas. SADAQA berkomitmen menyalurkan bantuan kemanusiaan, termasuk untuk masyarakat Palestina, dalam bentuk dukungan pangan, kesehatan, pendidikan, dan kebutuhan dasar lainnya.




 
							
 
 
 
 
 






