Scroll kebawah untuk baca berita/artikel !
Example floating
Example floating
Example 728x250
BeritaNASIONAL

Bahaya Trafficking: Literasi Digital Jadi Benteng Utama Hadapi Penipuan Lowongan Kerja Online

70
×

Bahaya Trafficking: Literasi Digital Jadi Benteng Utama Hadapi Penipuan Lowongan Kerja Online

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

JAKARTA, GMN,- Di tengah maraknya pencarian kerja pasca-pandemi, fenomena penipuan lowongan kerja online semakin meningkat. Sindikat kejahatan memanfaatkan celah rendahnya literasi digital masyarakat untuk melancarkan praktik perdagangan manusia (human trafficking) berkedok rekrutmen tenaga kerja.

Menurut data dari sejumlah lembaga perlindungan tenaga kerja, kasus perekrutan ilegal meningkat signifikan dalam dua tahun terakhir. Modusnya beragam, mulai dari tawaran gaji selangit hingga proses rekrutmen instan via pesan singkat. Namun, akar masalahnya bukan semata pada para pelaku, melainkan juga pada kurangnya kemampuan calon pekerja dalam mengenali jejak digital palsu.

Example 300x600

“Kita sering terjebak karena kurang hati-hati. Padahal, ada banyak cara sederhana untuk memverifikasi keaslian lowongan kerja,” ujar Rika Pratiwi, pakar keamanan digital dari ICT Watch, dalam keterangannya, Minggu (26/10/2025).

Rika menekankan pentingnya literasi digital sebagai filter pertama dalam mencari pekerjaan. Ia menyarankan para pencari kerja untuk selalu memeriksa domain email perusahaan, memverifikasi situs resmi, serta menelusuri reputasi perusahaan melalui media sosial dan laman pemerintah.

Tanda-tanda Lowongan Palsu yang Perlu Diwaspadai

  1. Janji gaji tidak masuk akal. Tawaran upah tinggi untuk posisi tanpa pengalaman patut dicurigai.
  2. Permintaan biaya di muka. Perusahaan resmi tidak pernah memungut biaya administrasi, pelatihan, atau seragam sebelum kontrak ditandatangani.
  3. Proses rekrutmen tergesa-gesa. Komunikasi hanya lewat chat tanpa wawancara formal merupakan ciri umum rekrutmen palsu.
  4. Alamat dan identitas perusahaan kabur. Situs tanpa domain profesional dan email pribadi (@gmail.com, @yahoo.com) patut dihindari.
  5. Permintaan data pribadi sensitif. Memberikan KTP atau nomor rekening sebelum kontrak sah sangat berisiko disalahgunakan.

Peran Pemerintah dan Masyarakat

Pemerintah melalui BP2MI dan Kementerian Ketenagakerjaan terus mengimbau masyarakat agar memverifikasi keabsahan perusahaan penyalur tenaga kerja. Upaya kolaboratif antara lembaga pemerintah, komunitas digital, dan platform media sosial kini menjadi kunci untuk menekan angka korban.

“Pendidikan digital harus dimulai sejak dini. Pencari kerja muda wajib melek teknologi agar tidak jadi korban modus lama dalam kemasan baru,” tambah Rika.

Dengan meningkatnya literasi digital dan kewaspadaan publik, peluang sindikat penipuan tenaga kerja untuk beroperasi akan semakin kecil. Dunia kerja digital menuntut bukan hanya keterampilan profesional, tetapi juga kemampuan membaca jejak digital dengan cermat.


Example 300250
Example 300250
Example 300250
Example 300250
Example 300250
Baca Juga:  Pengurus Pusat GPAS Konsisten Kembangkan Ajaran Gadjah Putih Ahmad Sadeli
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *