Kejati Jabar Didemo Lagi! Aktivis Desak Usut Dugaan Korupsi di Bandung Barat, PLT Kepala Kejati Kemana?
Sebarkan artikel ini
Massa aksi Koalisi Bandung Barat Bersatu menggelar unjuk rasa di depan Kantor Kejati Jawa Barat, menuntut pengusutan dugaan KKN dan penyalahgunaan wewenang di lingkungan Pemkab Bandung Barat, Senin (13/10/2025).
BANDUNG-GMN,-Ratusan massa dari Koalisi Rakyat Bandung Barat Bersatu, Aliansi Aktivis Jawa Barat, dan LSM Anti Korupsi kembali menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Barat, Jalan R.E. Martadinata, Kota Bandung, pada Senin (13/10/2025).
Aksi ini menjadi gelombang terbaru desakan masyarakat agar dugaan praktik korupsi, jual beli jabatan, dan penyalahgunaan wewenang di Kabupaten Bandung Barat (KBB) segera diusut tuntas.
Massa datang dengan berjalan kaki, diikuti puluhan mobil, angkot, dan satu mobil komando yang membawa dua spanduk besar bertuliskan:
“Usut Tuntas Penyalahgunaan Wewenang dan Proyek Siluman oleh Oknum DPRD KBB dan Sekda AZ. #NepalkanKabupatenBandungBarat”
“Bandung Barat Darurat KKN, Tolak Intervensi, Lindungi ASN, Audit Dana Stunting Rp5 Miliar, Bentuk Pansus Korupsi KBB Sekarang!”.
Selain spanduk, para pendemo juga membawa puluhan poster kritik dan menampilkan teatrikal debus Sunda sebagai simbol sindiran terhadap “kebalnya” para pejabat KBB yang dilaporkan ke Kejati, KPK, dan Kejagung.
Kepala PLT Kejati Tak Tampak, Massa Diterima Kasi Intel
Berdasarkan pantauan Global Media News, Plt. Kepala Kejati Jabar tidak terlihat di kantor karena tengah bertugas luar daerah. Aksi diterima langsung oleh Kasi Intel Kejati Jabar, Agustinus Herimulyanto, yang kemudian berdialog dengan tujuh perwakilan massa.
Aktivis: “Jangan Bungkam Kasus Ini, Mafia Bandung Barat Harus Ditindak!”
Dalam orasinya, Agus Satria selaku koordinator aksi menegaskan agar Kejati Jabar menuntaskan laporan dugaan korupsi di legislatif dan eksekutif KBB.
“Kami mendengar kabar bahwa kasus ini akan ditutup oleh mafia-mafia Bandung Barat. Jika benar, kami tidak akan tinggal diam!” ujarnya lantang disambut teriakan ‘setuju!’ dari massa.
Aktivis lain, Asep Herna, meminta pimpinan tertinggi Kejati Jabar agar turun tangan langsung.
“Kami percaya Kejati masih bersih. Tapi jika kasus ini dibiarkan, rakyat akan kehilangan kepercayaan!” tegasnya.
Soroti Dugaan Dana Stunting Rp5 Miliar dan Pokir Siluman
Dalam tuntutannya, massa menyoroti dugaan penyelewengan dana stunting sebesar Rp5 miliar serta pokir siluman yang disebut dimainkan oknum legislatif dan eksekutif, termasuk Sekda berinisial AZ.
“Bandung Barat tidak akan ikut Indonesia Emas kalau anggaran rakyat dipaling. Rp5 miliar uang anak-anak kita diduga dikorupsi oleh oknum pejabat,” seru orator aksi.
Kasi Intel Kejati: “Semua Laporan Akan Ditindak Sesuai SOP”
Usai dialog, Kasi Intel Kejati Jabar, Agustinus Herimulyanto, menemui langsung massa dan memberikan keterangan resmi.
“Kami menghargai peran serta masyarakat Bandung Barat. Semua laporan akan kami tindaklanjuti sesuai mekanisme dan aturan perundangan,” ungkapnya.
Ia juga menegaskan, setiap laporan yang masuk ke Kejati diproses dengan ukuran dan standar penanganan yang terukur.
Aksi berakhir dengan damai setelah massa mendirikan tenda dan mengumandangkan lagu “Bongkar” karya Iwan Fals serta membubarkan diri dengan tertib melanjutkan aksinya ke Pemkab Bandung Barat dan DPRD Kabupaten Bandung Barat.
