SUKABUMI, GMN- Komandan Kodim 0607/Kota Sukabumi, Letkol Czi Indra Gunawan, bergerak cepat usai menerima laporan tentang seorang anak penderita gizi buruk yang tidak mampu melanjutkan pengobatan karena keterbatasan biaya. Peristiwa ini terjadi di wilayah Koramil 0709/Cisaat, Desa Cikujang, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi.
Anak tersebut bernama Much Billal Tajudin Sopian (11), seorang pelajar yang memiliki berat badan hanya 17,3 kg. Ia dilaporkan menderita sakit cukup lama, namun tidak mendapatkan pengobatan memadai karena kondisi ekonomi keluarga yang tergolong kurang mampu.
Billal merupakan anak dari pasangan Pian (59) dan Ratih Apriliani (35), yang sehari-hari bekerja sebagai buruh tani dan pekerja serabutan. Menurut informasi, kondisi kesehatan Billal mulai menurun sejak beberapa bulan terakhir akibat dugaan paparan bahan kimia dari lokasi pembuatan furnitur tempat ia sering bermain.
Kondisinya semakin memburuk dengan suhu tubuh mencapai 40 derajat Celcius dan mengalami dehidrasi parah. Keluarganya tidak memiliki biaya untuk pengobatan Bilal.
Menanggapi laporan tersebut, Dandim 0607/Kota Sukabumi langsung menuju rumah keluarga Billal dan segera membawa anak tersebut ke RSUD R. Syamsudin SH untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.
Di rumah sakit, Billal langsung mendapatkan perawatan intensif di ruang isolasi Gedung Muraz lantai 3. Ia ditangani oleh tim medis yang terdiri dari dr. Anggun (Spesialis Anak) dan Ibu Mindi (Ahli Gizi). Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa Billal mengalami gizi buruk, dehidrasi berat, dan terdiagnosis menderita TBC.
“Kehadiran TNI bukan hanya dalam konteks pertahanan negara, tetapi juga bentuk kepedulian sosial kepada masyarakat. Begitu kami menerima laporan dari unit, saya langsung turun ke lokasi untuk memastikan anak tersebut segera mendapatkan penanganan. Alhamdulillah, kini sudah dirawat oleh tim medis profesional di RSUD,” ungkap Letkol Czi Indra Gunawan, Rabu (3/9/2025).
Pihak RSUD R. Syamsudin SH menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas gerak cepat Dandim. “Kalau tidak segera dibawa, kondisi pasien bisa berakibat fatal, bahkan bisa meninggal dunia karena penyakitnya sudah cukup kronis,” ujar salah satu tenaga medis.
Kasus ini kembali menyoroti masih banyaknya warga yang kesulitan mengakses layanan kesehatan karena keterbatasan ekonomi. Hal ini memerlukan sinergi dan perhatian dari berbagai pihak, baik pemerintah daerah, dinas sosial, dinas kesehatan, maupun elemen masyarakat lainnya.
Melalui langkah cepat dan kepedulian yang ditunjukkan Kodim 0607/Kota Sukabumi, diharapkan tumbuh solidaritas dan rasa empati yang lebih besar untuk saling membantu sesama, terutama mereka yang sedang dalam kondisi darurat dan sangat membutuhkan uluran tangan.
