Scroll kebawah untuk baca berita/artikel !
Example floating
Example floating
Example 728x250
BeritaNASIONAL
50
×

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

BANDUNG,GMN,- Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) menggelar Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri Indonesia (KSTI) 2025. Kegiatan itu digelar mulai tanggal 7 hingga 9 Agustus 2025 di Sasana Budaya Ganesa (Sabuga).

Mengusung tema “Sains dan Teknologi untuk Pertumbuhan dan Pemerataan Ekonomi”, acara ini menjadi bagian dari langkah strategis pemerintah, dalam memperkuat fondasi menuju Indonesia Emas 2045 melalui pengembangan industri nasional yang berbasis sains, riset, dan inovasi teknologi.

Example 300x600

Presiden Prabowo Subianto hadir menjadi pembicara utama dalam agenda KSTI 2025. Presiden mengapresiasi dan memotivasi para ilmuwan untuk turut andil dalam kebangkitan Indonesia menjadi negara berdaulat.

Ia menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 8% dalam lima tahun ke depan, melalui strategi industrialisasi nasional yang bertumpu pada hilirisasi, penguasaan teknologi, dan penguatan Sumber Daya Manusia.

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Brian Yuliarto menyebut potensi sumber daya alam strategis, Indonesia memiliki peluang besar untuk melakukan hilirisasi dan lompatan industrialisasi bernilai tambah tinggi.

“KSTI 2025 yang pertama digelar, berdasarkan arahan Presiden Prabowo, bahwa Peneliti dari Perguruan Tinggi harus berkontribusi nyata membangun ekonomi Bangsa,” jelas Brian.

KSTI 2025 dihadiri oleh 1.066 peneliti unggul Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika (STEM) dari seluruh Indonesia; 401 Rektor dan Wakil Rektor Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS), serta LLDikti se-Indonesia; 351 Dosen STEM di Jawa Barat dan Jakarta; 26 Diaspora Indonesia; 150 Guru Besar dan Senat ITB; 297 dari 18 Kementerian/Lembaga; 15 BUMN/Danantara, 171 Mahasiswa Doktor STEM dan 74 mahasiswa lainnya; dan 54 mitra industri yang terkait riset dan perguruan tinggi.

“Dan dalam gelaran ini, merupakan ruang strategis untuk mempertemukan kekuatan ilmu pengetahuan riset inovasi, daya cipta industri, dan ketegasan arah kebijakan negara. KSTI 2025 akan menghasilkan peta jalan riset ke depan dalam mendukung tercapainya pengembangan delapan bidang strategi,”  imbuhnya.

Baca Juga:  Penambahan Siswa Perkelas Kebijakan Gubernur, Pemkot Tasikmalaya Bakal Negosiasi

“Peta jalan riset dan inovasi itu meliputi delapan sektor strategis yang menjadi fokus utama, antara lain energi; pertahanan; digitalisasi (kecerdasan buatan dan semikonduktor); hilirisasi dan industrialisasi; kesehatan; pangan; maritim; serta material dan manufaktur maju,” imbuh Brian.

Masih kata Brian, penguasaan sains dan teknologi harus maksimal untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat. Para peneliti dan akademisi memiliki tugas mulia dalam memajukan industri dan menghasilkan SDM unggul.

Beberapa tokoh yang hadir sebagai pembicara dalam KSTI 2025 antara lain Konstantin Novoselov, Brian Paul Schmidt, Chennupati Jagadish, Lam Khin Yong, para Menteri strategis dari Kabinet Indonesia Maju, dan direktur BUMN.

Konvensi ini diisi juga dengan pameran inovasi teknologi, diskusi lintas sektor, serta forum kebijakan riset industri nasional, sebagai bagian dari upaya mempercepat difusi teknologi ke dalam sektor produksi dan layanan.Ribuan ilmuwan top Indonesia, khususnya bidang STEM akan hadir dalam acara KSTI 2025 sebagai peserta aktif dalam seri diskusi panel pada masing-masing delapan bidang industri strategis yang diusung.


Example 300250
Example 300250
Example 300250
Example 300250
Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!