Scroll kebawah untuk baca berita/artikel !
Example floating
Example floating
Example 728x250
HeadlineJAWA BARATKOTA BANDUNGWISATA-SENI-BUDAYA

Gerakan “Kita Berkebaya” Simbol Kolektif Lintas Generasi dan Kebanggaan

89
×

Gerakan “Kita Berkebaya” Simbol Kolektif Lintas Generasi dan Kebanggaan

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

BANDUNG, GMN,-  Dalam rangka Hari Kebaya Nasional yang jatuh pada 24 Juli, Bakti Budaya Djarum Foundation menginisiasi gerakan “Kita Berkebaya” untuk menunjukan kebaya bukan sekadar busana tradisional atau simbol nostalgia, tetapi juga wujud sikap, perlawanan dan kebanggaan perempuan Indonesia.

Gerakan pelestarian kebaya ini juga ditampilkan dalam sebuah film pendek #KitaBerkebaya yang dapat disaksikan melalui YouTube Indonesia Kaya mulai tanggal 24 Juli 2025.

Example 300x600

Bakti Budaya Djarum Foundation bersama Narasi juga menggelar program “Kita Berkebaya” yang membahas pemberdayaan perempuan lewat kebaya, bersama penyanyi Andien, Yanti Moeljono, Ketua Komunitas Kebaya Menari dan aktris Tara Basro. Juga penampilan hiburan dari Skeletale dan suara merdu Rahmania Astrini, di Posco Bandung, Sabtu (26/7/2025).

Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation, Renitasari Adrian menerangkan Gerakan Kita Berkebaya mencoba menghadirkan kebaya bukan sebagai sesuatu yang kaku atau eksklusif, tapi wadah ekspresi diri. “Kebaya bisa dipakai aktivitas sehari-hari, bukan hanya sebagai simbol budaya, tetapi juga sebagai kekuatan ekonomi yang memberdayakan, hingga pelaku industri kreatif lainnya di seluruh Indonesia. Kebaya itu tidak hanya hidup, tapi juga menghidupi,” ujar Renitasari.

Ia juga mengungkapkan, film pendek #KitaBerkebaya melibatkan delapan publik figur, termasuk penyanyi dan pegiat budaya Andien, serta lebih dari 250 perempuan dari berbagai latar belakang yang tampil mengenakan kebaya dengan gaya mereka masing-masing.

“Pesan yang ingin kami sampaikan adalah agar kebaya bisa menjadi bagian dari keseharian perempuan Indonesia. Kebaya adalah identitas, dan kami ingin nilai itu melekat kembali di masyarakat,” imbuhnya.

Film pendek #KitaBerkebaya juga hadir sebagai bentuk respons terhadap krisis identitas yang dirasakan sebagian masyarakat. Melalui kebaya, kampanye ini ingin mengajak perempuan Indonesia menemukan kembali jati diri budaya yang mungkin sempat terpinggirkan.

Baca Juga:  Pemkab Bandung Terus Tingkatkan Pengawasan Barjas

Sesi perbincangan Berdaya Lewat Kebaya: Perempuan, Identitas dan Inspirasi Generasi bersama penyanyi Andien dan Yanti Moeljono, Ketua Komunitas Kebaya Menari membahas akar budaya kebaya yang panjang dalam sejarah Nusantara. “Buatku, kebaya bukan cuma tentang tradisi, tapi tentang mengenal siapa kita, dari mana kita berasal dan apa yang ingin kita wariskan. Melalui gerakan Kita Berkebaya, kita ingin bilang mengenal budaya bukan berarti kembali ke masa lalu, tapi membawanya ke masa depan dengan versi kita sendiri,” ujar Andien.

Andien yang juga pemeran film pendek #KitaBerkebaya menambahkan, kebanggaannya bisa terlibat dalam kampanye berkebaya. “Film ini menyadarkan kita bahwa masa depan kebaya ada di tangan perempuan Indonesia. Kebaya bukan cuma bagian dari sejarah, tapi juga membentuk siapa kita dan ke mana kita melangkah sebagai perempuan,” ujar Andien.

Lanjut Andien, film tersebut mulai menunjukkan dampak nyata, dalam hitungan hari setelah peluncuran, sejumlah pelaku UMKM yang menjual kebaya merasakan peningkatan minat dan penjualan dari masyarakat. “Kampanye ini seperti membangunkan kesadaran banyak orang bahwa kebaya masih relevan dan bisa jadi bagian dari gaya hidup masa kini,” tambahnya.

Diskusi selanjutnya bertajuk Berdaya Lewat Kebaya: Menjadi Sosok Otentik Perempuan Berkebaya yang menghadirkan aktris dan aktivis Tara Basro, Ia berbagi soal menjadi perempuan otentik yang tetap berpegang nilai budaya ditengah spotlight. Kebaya bisa menjadi pernyataan kuat untuk menunjukkan siapa kita luar dalam.

“Buat aku, kebaya itu punya ruang tersendiri di hati, karena dia bukan sekedar baju, tapi punya cerita. Di dunia yang serba cepat dan serba instan. Anak muda sekarang tuh kreatif banget, dimana, kebaya bisa mix and match, tapi tetap bawa nilai budaya. Jadi kebaya itu bisa kita hidupkan sesuatu bermakna dengan cara kita sendiri, itu yang bikin dia tetap relevan dan powerful,” ujar Tara Basro.


Example 300250
Example 300250
Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!