SUMEDANG, GMN,- Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung siap memberikan 10 kontribusi strategis bagi Kabupaten Sumedang melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) 2025. Diantaranya, estetika Tari Tayub, konten seni digital, makna ritual tradisi, pengembangan arsitektur kampus budaya, hingga dokumentasi kuliner khas Sumedang.
Rektor ISBI Bandung Retno Dwimarwati mengatakan, mahasiswa peserta KKN nantinya di lapangan akan menggali potensi daerah. Ia berharap kehadiran mahasiswa ISBI dapat mendukung Visi Misi Kabupaten Sumedang khususnya dalam penguatan Sumedang sebagai puseur budaya Sunda (SPBS).
“Setidaknya ada 10 peran ISBI untuk mendukung peran tersebut. Pertama Penerjunan 273 Mahasiswa KKN, ditempatkan di 10 desa untuk menggali potensi lokal dan mendampingi masyarakat. Kedua, dukungan terhadap Sumedang sebagai Puseur Budaya Sunda (SPBS). ISBI berkomitmen membantu pemerintah daerah dalam pelestarian budaya Sunda,” kata Retno, dalam keterangannya, Selasa (22/7/2025).
Ketiga, program One Product One Village, Mendorong setiap desa memiliki produk unggulan berbasis potensi lokal. Keempat, penciptaan Mars dan Tarian Khas Desa, termasuk penyerahan Tari Serimpi Kutamaya dan Tari Tresna Sumerah karya dosen ISBI. Kelima, Edukasi Zero Waste dan Zero Stunting, mahasiswa akan mengedukasi masyarakat terkait pengelolaan sampah dan pencegahan stunting.
Keenam, penelitian Budaya oleh Dosen ISBI, termasuk kajian Tari Tayub, konten seni digital, ritual adat, arsitektur kampus budaya, hingga dokumentasi kuliner Sumedang. Ketujuh, pengembangan GeoTheater Rancakalong, melalui pertunjukan drama tari Hanjuang Kutamaya sebagai daya tarik wisata budaya.
Kedelapan, digitalisasi Arsip Budaya Sumedang, di antaranya karya seniman Raden Mahyar Angga Kusuma. Kesembilan. penjajakan Perkuliahan Prodi Film di Sumedang, ISBI tengah merintis kelas praktik film di wilayah Sumedang. Kesepuluh, pPendampingan Kalender Event Budaya Tahunan
“ISBI siap membantu Pemkab dalam penyusunan event budaya sebagai bagian dari promosi pariwisata,” tandasnya.