BANDUNG, GMN,- Pangdam III/Siliwangi, Mayjen TNI Dadang Arif Abdurahman, mendampingi Menteri Pertahanan (Menhan) RI, Letjen TNI (Purn) Sjafrie Sjamsoedin, dan Panglima TNI, Jenderal TNI Agus Subiyanto, dalam kegiatan sinergi antara TNI dan Perum Bulog. Acara berlangsung di Lapangan Makodam III/Siliwangi, Kota Bandung, Kamis (24/7/2025).
Kegiatan ini bertujuan mewujudkan swasembada pangan nasional melalui Gerakan Pangan Murah Beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) serta penyaluran bahan pangan kepada masyarakat.
Kegiatan ini juga diikuti secara virtual oleh seluruh jajaran TNI Angkatan Darat di Indonesia. Hal ini menunjukkan implementasi kolaborasi strategis lintas institusi dalam menjawab tantangan ketersediaan dan stabilitas harga pangan nasional, khususnya beras.
Menhan RI menekankan pentingnya peran historis dan strategis Bulog dalam ketahanan pangan nasional. Ia juga mengingatkan bahwa Bulog lahir dari inisiatif TNI AD di masa lalu untuk mengatasi krisis pangan.
“Bulog itu asal-usulnya dari TNI Angkatan Darat. Dulu dibentuk oleh Presiden Soeharto dalam rangka mengatasi kesulitan pangan nasional. Sejak saat itu, Bulog menjadi pusat distribusi bahan pangan, khususnya beras. Saat ini, peranan Bulog harus semakin proaktif dan kuat,” ujar Menhan.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, menjelaskan kepada media bahwa bantuan pangan yang disalurkan merupakan bagian dari stimulus ekonomi untuk bulan Juni dan Juli yang disatukan. Bantuan ini menargetkan 18,27 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di seluruh Indonesia.
“Bantuan pangan ini bagian dari stimulus ekonomi dua bulan sekaligus, dan akan disalurkan kepada lebih dari 18 juta KPM di seluruh Tanah Air,” kata Arief.
Direktur Utama Perum Bulog, Letjen TNI (Purn) Ahmad Rizal Ramdhani, menambahkan bahwa khusus untuk wilayah Jawa Barat, total penyaluran beras SPHP mencapai sekitar 3.460 ton. Kenaikan harga beras di pasaran menjadi perhatian serius pemerintah, Bulog secara aktif melakukan operasi pasar guna menstabilkan harga.
“Harga beras di pasar saat ini bisa mencapai Rp15.000 per kilogram. Kami dari Bulog melakukan operasi pasar dengan SPHP seharga Rp12.500, lebih murah sekitar Rp2.500 per kilogram,” terang Dirut Bulog.
Kegiatan ini menjadi momentum sinergi antara TNI, Bulog, dan seluruh elemen pemerintah untuk menjamin distribusi pangan yang adil, tepat sasaran, dan menjaga stabilitas ekonomi nasional.