Scroll kebawah untuk baca berita/artikel !
Example floating
Example floating
Example 728x250
HeadlineNASIONALWISATA-SENI-BUDAYA

Reog, Barongsai hingga Hadroh Meriahkan Tradisi Nadran Nelayan Muara Angke 2025

42
×

Reog, Barongsai hingga Hadroh Meriahkan Tradisi Nadran Nelayan Muara Angke 2025

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Jakarta – GMN | Tradisi tahunan Nadran Nelayan Muara Angke 2025 berlangsung meriah di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Muara Angke, Jakarta Utara, Selasa (22/07/2025). Nadran, yang dikenal sebagai Sedekah Laut, merupakan wujud syukur masyarakat pesisir atas limpahan hasil laut dan keselamatan saat melaut.

Puncak kegiatan diwarnai dengan prosesi larungan sesaji ke laut, yang diikuti puluhan kapal nelayan berhias warna-warni. Tak hanya ritual, panitia juga menyuguhkan aneka pertunjukan budaya yang memukau seperti Reog Singo Budoyo Mudho dari SMPN 261 binaan Polres Kepulauan Seribu, barongsai, hadroh, drum band, hingga ondel-ondel.

Example 300x600

Acara tersebut turut dihadiri Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok Kombes Pol Martuasah Tobing, Kasudin KPKP Jakarta Utara Unang Rustanto, serta tokoh masyarakat, pengusaha, dan perwakilan instansi pemerintah.

“Kami kerahkan sekitar 150 personil gabungan dari Polres, Polda Metro Jaya dan Polair untuk memastikan kegiatan berlangsung lancar dan aman,” ujar Kombes Martuasah.

Ketua Panitia Nadran 2025, Wanto Asnim, mengungkapkan bahwa acara ini digelar secara swadaya oleh para nelayan. Ia menyebut Nadran merupakan tradisi turun-temurun yang tetap dilestarikan dengan sentuhan modern, tanpa mengurangi makna spiritualnya.

“Nadran menjadi sarana refleksi diri dan bentuk ketundukan kepada Sang Pencipta. Harapannya, nelayan mendapat hasil lebih baik dan dijauhkan dari marabahaya,” jelas Wanto.

Makna Nadran: Syukur, Silaturahmi, dan Harapan

Nadran memiliki nilai budaya dan spiritual yang mendalam. Pertama, sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur atas warisan budaya dan tradisi maritim. Kedua, untuk memperkuat solidaritas dan ikatan sosial antar warga. Ketiga, sebagai momentum doa bersama agar hasil laut lebih melimpah di tahun mendatang.

Panitia juga menyuarakan harapan agar pemerintah pusat lebih memperhatikan nasib nelayan, khususnya terkait kebijakan zonasi penangkapan ikan yang dinilai masih memberatkan.

Ke depan, Wanto berharap tradisi ini dapat menjadi agenda budaya tahunan yang mendukung promosi wisata bahari dan budaya lokal di Jakarta Utara.


Example 300250
Example 300250
Example 300250
Baca Juga:  Menteri AHY Dinobatkan sebagai Tokoh Transformasi Digital di Bidang Pertanahan
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!