BANDUNG BARAT-GMN | Insiden pengeroyokan terjadi di kawasan Alun-Alun Kabupaten Bandung Barat (KBB) pada Sabtu malam (19/07/2025). Korban diketahui bernama Septian Yusuf (26), warga Kampung Bantar Gedang, Desa Mekarsari, Kecamatan Ngamprah, yang mengalami kekerasan fisik saat mencoba melerai keributan antar kelompok pemuda.
Peristiwa ini berlangsung sekitar pukul 21.45 WIB di Jalan Karyalaksana RT 02 RW 05, tepat di area Alun-Alun KBB. Saat itu, Septian tengah bertugas menjaga parkir ketika menyaksikan pertikaian yang terjadi di tengah keramaian. Berniat melerai, ia justru menjadi sasaran amukan oleh sejumlah orang tak dikenal.
Korban dipukul menggunakan tangan kosong mengenai bagian wajah, leher, pundak, dan kepala bagian belakang. Bahkan setelah terjatuh, ia tetap menjadi target tendangan yang mengakibatkan luka memar dan lecet pada kepala belakang serta lutut kaki.
Dilaporkan ke Polisi, Keluarga Minta Kasus Diusut Tuntas
Usai kejadian, korban langsung melaporkan insiden tersebut ke Polsek Padalarang, yang telah diterbitkan dalam Surat Tanda Bukti Lapor Nomor: LP.B/96/VII/2025/SPKT POLSEK PADALARANG/POLRES CIMAHI/POLDA JABAR.
Ayah korban, Ujang Muhtar, mengatakan bahwa ia mendapatkan kabar dari kakaknya sekitar pukul 22.00 WIB terkait pemukulan terhadap anaknya. Tanpa berpikir panjang, ia langsung menuju lokasi kejadian. Ia mengungkapkan bahwa di lokasi juga sempat terlihat Babinsa serta Kepala Desa setempat.
“Saya langsung tanya ke anak saya bagaimana kejadiannya. Ternyata dia hanya berniat melerai, tapi malah dikeroyok. Banyak saksi di lokasi. Saya tidak terima, dan saya dampingi langsung ke Polsek Padalarang untuk buat laporan,” ungkap Ujang.
Ujang mendesak agar kepolisian segera menangkap para pelaku dan mengusut tuntas kasus tersebut sesuai hukum yang berlaku, karena tindakan tersebut dinilai menciptakan keresahan di lingkungan masyarakat.
Pelaku Diduga Kelompok Pemuda Bawa Bendera XTC
Ketua Karang Taruna Desa Mekarsari, Erly Sutarly, yang juga berada di tempat kejadian membenarkan adanya tindakan pengeroyokan terhadap anggota Karang Taruna tersebut.
Ia menyebut sekelompok orang berjumlah 7 orang terdiri dari 2 orang perempuan dan 5 orang laki laki dengan membawa bendera XTC tiba tiba datang sekitar setengah 10 malam dengan kondisi wajahnya pada mabuk berat, dan mengganggu aktivitas anak anak casual di alun-alun KBB”, jelas Erly.
Erly juga berharap aparat kepolisian bertindak cepat untuk mengamankan para pelaku agar peristiwa serupa tidak kembali terjadi.
