TASIKMALAYA, GMN,- Wakil Wali Kota Tasikmalaya Diky Chandra, pihaknya akan mengikuti kebijakan Pemerintah Pusat ataupun Jawa Barat, perihal Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (KDM) mengeluarkan kebijakan mengoptimalkan jumlah siswa per kelas hingga 50 orang. Keputusan ini tertuang dalam Kepgub Jawa Barat nomor 463.1/Kep/323-Disdik/2025, tentang petunjuk teknis pencegahan anak putus sekolah jenjang pendidikan menengah di Provinsi Jawa Barat.
“Meskipun bukan tupoksi saya, tapi kami tentunya akan mengikuti aturan itu. Namun rasanya tidak ada salahnya daerah melakukan negosiasi ke provinsi atas hal ini, terkait SMA swasta, yang bila tidak salah Kota Tasikmalaya termasuk yang cukup banyak sekolah swasta,” katanya,
Ada pun isi negosiasinya lajut Diky, sebaiknya dilakukan melalui hasil diskusi dengan para pengelola sekolah swasta, dan atas dasar yang tepat untuk kebaikan anak-anak sekolah, sekaligus dunia usaha pendidikan di Kota Tasikmalaya.
“Kota Tasik banyak sekolah swasta yang sulit mendapatkan murid, namun bila mengacu SK Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pemndidikan Memendikbudristek No 071/H/M/2024, dalam kondisi khusus bisa maksimal 50 siswa. Gubernur juga tidak mewajibkan, melainkan menyatakan maksimal 50 siswa,” imbuhnya.
Sementara imbas kebijakan KDM dirasakan sejumlah sekolah swasta di Kota Tasikmalaya. Sekolah swasta pada pemerimaan siswa baru tahun ini, kehilangan hingga 50 persen siswa.
Seperti halnya SMK Bina Putera Nusantara (BPN) Kota Tasikmalaya. SMK ini kehilangan murid baru hingga 50 persen dibanding tahun lalu. Jika sebelumnya siswa baru bisa mencapai 200 orang, tahun ini hanya 100 orang.
“Tahun kemarin masih 200 an, sekarang turun drastis. Sampai penutupan penerimaan siswa baru kemarin, hanya 100 an siswa. Kebijakan itu berpengaruh besar bagi kami,” kata Ketua Yayasan SMK BPN Kota Tasikmalaya, Uus Afandi.
Senada dengan SMK BPN, SMK Muhammadyah Kota Tasikmalaya mengalami hal yang sama. Sekolah swasta yang lokasinya berhadapan dengan sekolah negeri ini, kehilangan hampir 45 persen murid baru jika dibanding tahun lalu.
“hampir 45 persen ya dari tahun kemarin,” kata salah seorang panitia SPMB SMK Muhammadyah Kota Tasikmalaya.