BANDUNG, GMN,- National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Provinsi Jawa Barat menggelar Konsolidasi Kelembagaan Wilayah 4 di Pangandaran, Selasa (8/7/2025). Kegiatan ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat struktur organisasi NPCI hingga ke tingkat kabupaten/kota, sekaligus sebagai momentum peluncuran Kartu Tanda Anggota (KTA) atlet NPCI—program pertama di Indonesia.
Ketua I Bidang Organisasi NPCI Jabar, Komara, menyebut bahwa konsolidasi ini merupakan program perdana yang bertujuan membangun kebersamaan dan sinergi antara pengurus provinsi dan daerah. Wilayah 4 mencakup enam daerah, yakni Kabupaten Ciamis, Pangandaran, Garut, Tasikmalaya, Kota Banjar, dan Kota Tasikmalaya.
“Program seperti ini belum pernah dilakukan sebelumnya. Kami ingin pengurus di daerah benar-benar merasa dilibatkan, agar pengelolaan organisasi lebih solid dan menyatu,” ujar Komara.
Setiap NPCI kabupaten/kota mengirimkan lima utusan: Ketua, Sekretaris Umum, perwakilan bidang hukum, Dispora, dan satu orang atlet. Pelibatan unsur Dispora dianggap penting karena mereka merupakan mitra strategis, khususnya dalam pendanaan hibah dan pelaksanaan event seperti Peparpeda dan Peparda.
“Dispora harus memahami langsung cara kerja NPCI, agar kolaborasi makin kuat. Demikian pula biro hukum, mereka perlu tahu cara penyelesaian persoalan organisasi secara benar, berdasarkan AD/ART dan regulasi,” jelasnya.
Tak kalah penting, atlet juga dilibatkan agar memahami proses pembinaan dan sejarah perjuangan organisasi di daerahnya. “Kami ingin atlet sadar bahwa prestasi mereka tidak hadir begitu saja, ada peran besar daerah. Jangan sampai mudah tergiur pindah hanya karena faktor materi,” tegas Komara.
Empat Materi Strategis Disampaikan Selama konsolidasi. Para peserta menerima empat materi utama, yaitu: Tata Kelola Organisasi:
1.Penyeragaman simbol, mekanisme Pergantian Antar Waktu (PAW), hingga regulasi mutasi atlet.
2.Penguatan Kelembagaan: Disampaikan oleh Biro Hukum, menekankan pentingnya etika dan dasar hukum dalam operasional organisasi.
3.Bidang Prestasi: Menyampaikan roadmap kegiatan menuju Peparpeda akhir 2025 dan Peparda 2026.
4.Audit Internal: Menyoal tata kelola keuangan dan penggunaan dana hibah secara transparan dan terencana.
Komara menyampaikan bahwa respons dari enam pengurus daerah sangat positif dan penuh semangat kolaboratif. “Kebersamaannya terasa kuat. Kita bangun NPCI ini bersama, perbaiki yang kurang, sempurnakan yang sudah ada. NPCI ngahiji, Jabar kahiji,” serunya.
Selain konsolidasi, kegiatan ini menjadi momen bersejarah dengan diluncurkannya Kartu Tanda Anggota (KTA) Atlet NPCI—yang diklaim sebagai program pertama di Indonesia. Sebanyak 1.500 atlet dari 27 kabupaten/kota di Jawa Barat akan menerima KTA tersebut.
Namun sebelum menerima kartu, para atlet wajib menandatangani pakta integritas sebagai bentuk komitmen terhadap etika dan aturan organisasi. “Dengan adanya KTA, kami ingin menertibkan data atlet dan memperkuat sistem keanggotaan. Insya Allah, organisasi ini akan semakin rapi dan profesional ke depannya,” tutup Komara.