Scroll kebawah untuk baca berita/artikel !
Example floating
Example floating
Example 728x250
BeritaJAWA BARATKOTA BANDUNGPENDIDIKAN

SMAN 3 Bandung Anulir 10 Calon Siswa, kedapatan Pakai Data Domisili Palsu

73
×

SMAN 3 Bandung Anulir 10 Calon Siswa, kedapatan Pakai Data Domisili Palsu

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

BANDUNG, GMN,- Panitia SPMB SMAN 3 Bandung menganulir 10 orang calon siswa SMAN 3 Bandung ditahap pertama jalur domisili. Mereka kedapatan menggunakan data palsu pada kartu keluarga saat pendaftaran.

Ketua Panitia SPMB SMAN 3 Bandung, Zainal Asikin mengatakan, hal itu diketahui usai pihak sekolah melakukan survei secara langsung ke alamat calon siswa. Survei tersebut dilakukan karena sebelumnya pihak sekolah mendapat aduan dari masyarakat terkait beberapa calon siswa yang menggunakan kartu keluarga dengan alamat palsu saat proses pendaftaran.

Example 300x600

“Ada yang dianulir karena memang ada penyalahgunaan kartu keluarga, pengaduan tersebut datang dari dua pihak dimana pihak pertama pada 18 Juni 2025 mengadukan adanya dugaan 17 calon siswa yang memasukan alamat dalam kartu keluarga. Sementara itu, pihak kedua pada 19 Juni 2025 mengadukan adanya 15 calon siswa yang alamat di kartu keluarga tidak sesuai dengan alamat sebenarnya,’ kata Zainal, Senin (30/6/2025).

Menanggapi aduan tersebut, pihak sekolah akhirnya melakukan survei secara langsung untuk memastikan dugaan yang diadukan.“Kemudian berkoordinasi dengan dinas, dinas memerintahkan untuk memverifikasi ulang ke lapangan, apakah benar kartu keluarga itu menempati alamat disitu dan memang tinggal disitu,” bebernya.

Dari hasil survei, Fauzan menjelaskan bahwa pihak sekolah mendapati 10 alamat calon siswa yang tidak sesuai dengan alamat di kartu keluarga. Bahkan, pihak sekolah mendapati alamat yang tertera di kartu keluarga merupakan alamat dari tempat yang berbeda seperti kandang ayam bahkan rumah kosong.

“Ternyata dari yang diadukan 17 dan 15 itu ada 10 yang kami verifikasi ternyata tidak berdomisili di KK tersebut. Jadi alamat KK itu ada rumah, tetapi penduduknya yang menempatinya bukan keluarga yang mendaftar seperti itu, tidak ada nama calon murid baru yang mendaftar dari keluarga disitu,” jelas Zainal.

Baca Juga:  Pemda Kota Bandung Galang Kolaborasi, Tegakkan Regulasi Perda Reklame

“Atau ada alamat KK ternyata ketika kami verifikasi itu hanya dapur, hanya dapur untuk masak, ada juga hanya gedung olahraga, tidak ada penduduk disitu, ada juga rumah kosong,” tutur dia.

Lebih lanjut, Fauzan menyebut bahwa hasil survei kemudian dilaporkan kepada Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, hingga akhirnya 10 calon siswa itu dianulir. “Jadi macam-macam dari ke 10 itu akhirnya kami sampaikan laporan hasil verifikasi kami ke dinas, dari dinas kemudian yang menentukan diterima atau tidak,” imbuhnya.

Akhirnya 10 calon siswa tersebut kemudian diminta datang ke sekolah untuk menandatangani surat pengunduran diri dari pendaftaran. “Dari dinas maka disarankan untuk mengundurkan diri. Nah pengunduran diri akhirnya semua yang 10 dan yang lainnya itu dipanggil untuk menandatangani surat pengunduran diri,” tutur dia.

Fauzan membeberkan, permintaan untuk mengundurkan diri kepada 10 calon siswa itu dilakukan agar mereka bisa kembali mendaftar SPMB jalur prestasi tahap kedua. 

“Kalau tidak mengundurkan diri maka tidak bisa mendaftar di tahap 2. Jadi posisinya itu harus mengundurkan diri sehingga bisa mendaftar di tahap 2,” jelas Zainal.


Example 300250
Example 300250
Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!