BANDUNG, GMN,- Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto menutup Pasis Dikreg Llll Sesko TNI TA 2025, yang diikuti 212 Perwira TNI Polri juga Perwira militer Negara sahabat. Upacara penutupan dilaksanakan di markas Sesko TNI Kota Bandung, Selasa (24/6/2025).
Jendral TNI Agus Subiyanto berpesan kepada para Perwira Siswa untuk menjadi prajurit yang profesional, responsif, integratif, modern dan adaptif (Prima). Kata Panglima, pihaknya tengah membenahi internal agar lebih profesional juga kesejahteraan prajurit lebih baik.
“Dengan cara berlatih dengan baik, kita terapkan prajurit itu harus berlatih menembak 1000 kali agar terbiasa. Sehingga apa yang telah terbentuk bisa menjawab tantangan masa depan yang secara geopolitik tampak dinamis,” kata Panglima TNI di Sesko TNI, usai penutupan.
“Kita harus siap pada setiap perubahan. Para perwira harus menjadi perwira yang siap menerima perubahan baik pola pikir maupun pola tindak, termasuk kondisi peperangan yang saat ini terjadi (Iran-Israel),” imbuhnya.
Sementara itu, Komandan Sesko TNI (Dansesko), Marsekal Madya TNI Arif Widianto menyampaikan materi pendidikan yang diterapkan kepada 212 Pasis Sesko TNI. Mencakup strategi pertahanan termasuk menjawab tantangan geopolitik dan geostrategis dalam negeri dan mancanegara.
“Pendidikan dan Materi sekarang dipadatkan menjadi 4 bulan, Jadi setiap materi yang ada dan mengikuti perkembangan global, Pasis harus sudah bisa merumuskan dalam satu kajian untuk menjawab tantangan yang ada. Salahsatunya menyikapi geopolitik konflik peperangan Iran-Israel,” kata Dansesko TNI.
Dansesko TNI memastikan Perwira siswa yang sudah selesai pendidikan, akan mampu mengikuti perkembangan pertahanan dan persoalan global yang terjadi saat ini. “Pembekalan kepada para peserta menyesuaikan dengan perkembangan geopolitik dan geostrategi saat ini, termasuk kondisi konflik peperangan,” katanya.
Pasis Dikreg 53 Sesko TNI terdiri dari 78 perwira dari angkatan darat, 55 orang angkatan laut, dan 45 orang angkatan udara. Lalu, dari perwira polisi ada 26 orang dan mancanegara ada delapan orang terdiri dari Malaysia dan Arab Saudi yang masing-masing mengirimkan dua orang, kemudian dari Singapura, Australia, Thailand dan India.
