BANDUNG, GMN,- Pendaftaran hari pertama Sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (SPMB) tahap l Tahun Ajaran 2025/2026, Selasa (10/6/2025) di SMAN 20 Kota Bandung, berlangsung kondusif. Meskipun sempat terkendala server SPMB, para pendaftar tidak bisa upload data.
Pantauan media, puluhan pendaftar tampak mendatangi ruang panitia SPMB SMAN 20 Bandung, untuk melakukan uploding data oleh verifikator sekolah, walaupun pendaftar bisa melakukan uploding secara online.
Wakasek Bidang Kesiswaan sekaligus Ketua SPMB SMAN 20 Bandung, Pipih Nurhidayanti memaparkan, pihaknya memberikan pelayanan optimal kepada pendaftar SPMB yang datang ke sekolah. “Ada gangguan server dari pusat pada hari pertama, namun kita tetap memberikan informasi dan layanan terhadap pendaftar yang datang,” kata Pipih.
“Pendaftaran dibuka pukul 08.00 hingga 14.00 WIB, banyak pendaftar yang kesulitan mengakses situs pendaftaran SPMB. Rata-rata pendaftar belum bisa mengisi data secara online, sehingga memilih datang ke sekolah,” imbuh pipih.
Lebih lanjut Pipih katakan, untuk pemenuhan pelayanan dan kenyamanan pendaftar serta menjalankan arahan dari Dinas Pendidikan Jabar, alur pendaftaran dimulai dengan petugas keamanan yang mengarahkan pendaftar untuk mengisi buku tamu dan mendapatkan nomor antrian.
“Setelah itu pendaftar masuk ke ruangan petugas SPMB SMAN 20 Bandung, terdiri 6 petugas verifikator dan validator untuk jalur domilisi, serta masing masing 2 petugas verifikator untuk jalur afirmasi dan mutasi di tahap pertama hari ini,” bebernya.
Untuk Tahun Ajaran 2025/2026, SMAN 20 menyiapkan kuota 324 murid baru untuk 9 rombongan belajar (rombel), yang dibagi dalam dua tahap pendaftaran. Tahap l (10-16 Juni 2025) mencakup jalur domisili (35%), afirmasi (30%), dan mutasi (5%), sedangkan tahap II (24 Juni-1 Juli 2025) untuk jalur prestasi akademik (30%) dan non akademik (ditentukan oleh sekolah).
Pipih menegaskan, panitia SMAN 20 Bandung siap membantu pendaftar yang kesulitan mendaftar online. “Kami himbau, jika tidak paham mendaftar online, segera datang ke sekolah, dan kami meminta bersabar jika ada gangguan jaringan dari pusat. Intinya kami jalankan SPMB secara objektif, akuntabel, dan transparan sesuai Surat Edaran Gubernur dan Disdik Jabar,” katanya.
Salah seorang pendaftar, Nurul, warga Sadangserang, menceritakan pengalamannya mendaftarkan anaknya melalui jalur domisili. “Alhamdulillah, kami dilayani baik oleh panitia meski ada gangguan jaringan. Kami juga dibantu untuk membetulkan data keluarga di Disdukcapil,” ungkapnya.
Sementara itu Wakasek Bidang Humas SMAN 20 Bandung Euis Sopiah, menjelaskan terdapat perubahan pada SPMB tahun ini. “Kuota jalur domisili turun dari 50% menjadi 35%, sedangkan jalur mutasi, anak guru, afirmasi, dan PDBK relatif sama. Untuk jalur prestasi, ada tambahan penilaian prestasi organisasi, kejuaraan, dan rapor melalui tes literasi dan numerasi,” paparnya.
Tes terstandar tersebut akan digelar pada 3-4 Juli 2025 dalam tiga sesi, peserta diwajibkan membawa laptop atau ponsel karena soal diakses melalui jaringan. Euis berharap SPMB tahun ini lebih baik dari sebelumnya.
“Kami ingin masyarakat menepuh mekanisme SPMB yang sudah ditetapkan Pemerintah. Kami menilai SPMB tahun lalu sudah akuntabel, objektif, transparan, dan normatif, dan kami lanjutkan tahun ini,” tegasnya.
Dengan kendala teknis yang masih membayangi, SMAN 20 Bandung tetap berkomitmen memberikan layanan prima bagi pendaftar. Pihak sekolah berharap gangguan server bisa segera teratasi agar proses SPMB berjalan lancar hingga kuota terpenuhi.
