JAKARTA, GMN,- Terkait kasus korupsi minyak mentah yang sedang ditangani Kejaksaan Agung (Kejagung). Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung Harli Siregar mengatakan pihaknya telah memberangkatkan tim penyidik Jampidsus ke Singapura.
“Tim sudah berada di Singapura dan akan melakukan pemeriksaan sejak 2 Juni 2025 sampai tanggal 4 Juni 2025. Ada sekitar 22 pihak yang diperiksa,” kata Harli Siregar, Senin (2/6/2025)
Dijelaskan Harli, penyidik sebetulnya telah melakukan pemanggilan terhadap pihak-pihak dari beberapa perusahaan Singapura. Namun, mereka tidak hadir karena alasan yurisdiksi.
“Tim penyidik akhirnya harus aktif jemput bola ke Singapura karena mepetnya batas waktu penahanan para tersangka,” jelasnya.
Menurutnya puluhan pihak itu akan didalami dugaan keterlibatannya dalam perkara ini. “Di surat perintah penyidikan itu terkait dengan pengadaan minyak mentah. Kemudian terkait produk kilang, kontrak kerja. Tentu semua itu akan digali,” ucapnya.
Sebelumnya, seperti dillansir Antara, penyidik pada Jampidsus Kejagung tengah melakukan penyidikan kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah. Juga produk kilang pada PT Pertamina Subholding dan Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) tahun 2018–2023.
Dalam kasus ini, penyidik telah menetapkan sembilan orang tersangka, yaitu Riva Siahaan (RS) selaku Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga. Lalu Sani Dinar Saifuddin (SDS) selaku Direktur Feedstock dan Product Optimization PT Kilang Pertamina Internasional, Yoki Firnandi (YF) selaku Direktur Utama PT Pertamina International Shipping.
Ada Agus Purwono (AP) selaku VP Feedstock Management PT Kilang Pertamina Internasional, Maya Kusmaya (MK) selaku Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PT Pertamina Patra Niaga. Juga Edward Corne (EC) selaku VP Trading Operations PT Pertamina Patra Niaga.
Tersangka lainnya, yakni Muhammad Kerry Andrianto Riza (MKAR) selaku beneficial owner PT Navigator Khatulistiwa, Dimas Werhaspati (DW) selaku Komisaris PT Navigator Khatulistiwa sekaligus Komisaris PT Jenggala Maritim. Terakhir Gading Ramadhan Joedo (GRJ) selaku Komisaris PT Jenggala Maritim dan Direktur Utama PT Orbit Terminal Merak.