BANDUNG, GMN,- Universitas Sangga Buana YPKP (USB YPKP) kembali menegaskan komitmennya dalam menghasilkan generasi penerus bangsa yang tak hanya unggul secara akademik, tetapi juga berintegritas, berpikir kritis, dan peduli sosial.
Penegasan ini disampaikan dalam prosesi Wisuda XXII Gelombang I Tahun Akademik 2024/2025, sebanyak 380 mahasiswa, lulusan Sarjana S1dan Pascasarjana S2.

Rektor USB YPKP, Dr. Didin Saepudin, menyampaikan para lulusan untuk tidak sekadar menjadi pemilik ijazah, melainkan aktor perubahan yang membongkar ketimpangan sosial, ekonomi dan ekologi.
“Jadilah alumni yang tidak hanya membanggakan, tetapi juga mampu menginspirasi dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat, bangsa, dan negara,” pesan Rektor, di Aula USB YPKP, Sabtu (31/5/2025).
Lanjutnya, ada tiga aspek yang menjadi kata kunci yang harus dipegang dalam menghadapi tantangan dunia kerja di depan mata, yakni unggul, sukses, dan berdampak.
“Pertama unggul, para wisudawan ini yang sudah dibekali oleh berbagai jenis keilmuan sesuai bidangnya, bisa berkompetisi dan bisa memenangkan persaingan,” bebernya.
Kedua, sukses yang berarti calon wisudawan harus bisa menata karir, benar-benar bisa memenangkan persaingan sesuai dengan bidang ilmunya.
Ketiga berdampak, dalam hal ini lulusan berkarir, atau berwirausaha, ataupun yang lainnya, diharapkan tidak hanya bermanfaat bagi individu para wisudawan, tetapi juga harus memiliki dampak pada masyarakat.
“Kalau ungkapan kita sebagai kaum muslim bahwa sebaik-baiknya orang adalah bermanfaat bagi orang lain,” ujar Rektor.
Sementara itu, USB YPKP kini ber Status akreditasi “Unggul” dari BAN-PT menjadi penegas arah barunya. Bukan sekadar prestise administratif, tetapi sinyal bahwa USB YPKP ingin menjadi lebih dari sekadar tempat kuliah—yakni pusat pengetahuan untuk pembangunan daerah dan nasional.
“Ini bukan sekadar nilai akreditasi, ini mandat untuk menjadi knowledge hub, untuk terlibat aktif dalam pembangunan. “Kampus Berdampak” di balik konsep ideal “Merdeka Belajar Kampus Merdeka” yang sempat dikritik karena minim realisasi, USB YPKP merespons dengan program konkret: “Kampus Berdampak”, beber Rektor.
Mahasiswa dan dosen diarahkan bukan hanya untuk meneliti, tetapi menyelesaikan riset terapan, inovasi sosial, kewirausahaan, hingga pemberdayaan UMKM menjadi senjata utama untuk membongkar persoalan masyarakat. “USB YPKP seolah ingin berkata: kampus bukan menara gading, tapi markas tempur bagi perubahan sosial,” tegasnya.