BANDUNG, GMN,- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat sebanyak 28 jemaah calon haji Indonesia meninggal dunia. Data tersebut berdasarkan tanggal 18 Mei 2025 hingga 16.00 Waktu Arab Saudi (WAS).
Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan PPIH Arab Saudi, Mohammad Imran mengatakan, kebanyakan jemaah meninggal dunia karena sakit jantung dan sepsis.
“Penyebab kematian masih dinominasi sakit jantung dan sepsis atau infeksi menyeluruh akibat penurunan daya tahan tubuh dan juga penyakit yang sudah berat,” kata Imran dalam keterangannya, di Makkah, Arab Saudi, Senin (19/5/2025).
“Angka ini sedikit lebih tinggi jika dibandingkan dengan tahun 2024 pada hari yang sama. Oleh karena itu, para jemaah haji diimbau untuk beristirahat setelah tiba di Makkah sebelum melaksanakan umroh wajib,” imbuhnya.
Lanjut Imran, dihimbau menghindari aktivitas di luar hotel termasuk umrah pada waktu terik. Yaitu di antara pukul 10 pagi sampai pukul 16.00 Waktu Arab Saudi (WAS).
“Minum air putih atau zam-zam yang cukup dan jangan menunggu haus. Upayakan 1 gelas atau 200 cc air setiap jam pada saat jemaah haji melakukan aktivitas di luar,” ujarnya.
Selain itu, gunakanlah masker saat beraktivitas di luar hotel untuk menghindari penularan penyakit. Terutama, kepada jemaah haji yang sedang mengidap batuk atau pilek.
Menurutnya, banyak ibadah ringan yang dapat dilakukan jemaah dengan nilai yang tidak kalah besar. Seperti berzikir, bersedekah, ataupun membaca Al-Quran.
“Kemudian bagi jemaah lansia dan komorbid ketika harus menjalani rukun dan wajib haji. Ini kami juga ingatkan untuk menggunakan fasilitas keringanan, misalnya menggunakan kursi roda pada saat tawaf maupun pada saat sa’i. Sehingga dapat membantu saat proses ibadah,” ucapnya.
