BANDUNG BARAT-GMN,– Bupati Bandung Barat Jeje Ritchie Ismail memilih tak banyak berkomentar terkait polemik Partai Amanat Nasional (PAN) Kabupaten Bandung Barat partai yang dulu mengusungnya di Pilkada Serentak 2024.
Usai menghadiri acara doa bersama memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) pada Jumat, 2 Mei 2025, Pria yang juga dikenal dengan nama Jeje Govinda ini hanya memberi tanggapan singkat kepada awak media.
“Itu nanti, saya urus di internal,” ucapnya singkat tanpa memberi penjelasan lebih jauh.
Sikap acuh Jeje ini muncul setelah Ketua DPD PAN KBB, Asep Bayu Rohendi (ABR), secara terbuka menyuarakan kekecewaannya karena Bankeu (Bantuan Keuangan) Parpol Kepada PAN KBB tak dicairkan oleh Bupati di Kesbangpol KBB.
Jeje terkesan menutup komunikasi dengan ABR sejak masa transisi pasca Pilkada.
“Dari awal transisi hingga menjelang 100 hari masa kerja, saya sebagai Ketua DPD sama sekali tidak pernah dilibatkan. Mungkin Pak Bupati sudah punya timnya sendiri,” ujar ABR saat diwawancarai pada Rabu, (30/04/2025).

ABR juga menyampaikan bahwa dirinya sudah beberapa kali mencoba menjalin komunikasi secara personal, termasuk saat momen Idulfitri, namun tidak mendapat tanggapan.
“Saya sempat mengirimkan ucapan Idulfitri, tapi tidak direspons sama sekali,” katanya.
Meski mengakui ada kader PAN yang masuk dalam tim transisi, ABR menyayangkan karena proses tersebut tidak melalui koordinasi resmi dengan DPD PAN. Ia menilai hal itu sebagai bentuk kurangnya apresiasi terhadap partai yang telah mendukung Jeje.
“Memang ada beberapa kader kami yang masuk tim, tapi tidak pernah ada komunikasi dengan DPD. Itu yang kami sesalkan,” tegas ABR.
Ia masih berharap situasi ini hanya bagian dari proses adaptasi Jeje sebagai kepala daerah baru. Namun, ia menegaskan pentingnya menjaga komunikasi demi keberlanjutan sinergi antara PAN dan pemimpin daerah yang mereka usung.
“Komunikasi itu penting agar program dan visi-misi Bupati bisa selaras dengan PAN untuk kemajuan Bandung Barat,” ucapnya.
Walau menyatakan PAN tetap berkomitmen mendukung Jeje untuk dua periode, ABR memberi peringatan bahwa tanpa hubungan yang harmonis, dukungan tersebut bisa goyah.
“Kami ingin Jeje lanjut dua periode, tapi kalau kami terus diabaikan, bagaimana bisa? Banyak kader yang mulai kecewa,” tegasnya.