SUBANG-GMN,- Kasus kekerasan terhadap wartawan kembali terjadi. Kali ini, Hadi, jurnalis dari media Hadejabar, mengalami luka parah pada bagian kepala dan wajah saat sedang melakukan peliputan di Desa Sukahurip, Kecamatan Cijambe, Kabupaten Subang, pada Rabu (9/4/2025).
Peristiwa ini terjadi saat Hadi menuju lokasi untuk menindaklanjuti laporan masyarakat mengenai dugaan pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh limbah kandang ayam di daerah tersebut.
Dalam sebuah video yang beredar, rekan Hadi menjelaskan bahwa mereka dalam perjalanan menuju lokasi yang telah dilaporkan oleh warga terkait limbah yang mencemari lingkungan sekitar.
“Pada saat itu, Hadi sedang menuju ke lokasi. Di sana, beberapa orang yang diduga memprovokasi warga sudah ada,” ujar rekan Hadi dalam video tersebut.
Beberapa waktu kemudian, situasi menjadi tegang, dan diduga karena provokasi pihak tertentu, Hadi menjadi sasaran kekerasan dari sekelompok warga.
Akibatnya, ia mengalami luka serius pada bagian kepala, pendarahan hebat di hidung, dan memar di wajahnya.
Hingga kini, identitas pelaku kekerasan tersebut masih belum terungkap. Namun, rekaman video dan kesaksian yang ada menjadi bukti awal yang penting untuk penyelidikan lebih lanjut.
Pihak kepolisian diminta untuk segera mengambil tindakan dan memastikan kasus ini diselidiki dengan tuntas, serta memberikan perlindungan kepada jurnalis yang sedang menjalankan tugasnya.
Insiden ini menuai kecaman dari berbagai organisasi wartawan di Kabupaten Subang. Mereka menyuarakan penolakan keras terhadap kekerasan tersebut dan mendesak aparat penegak hukum untuk menangkap pelaku serta mengungkap siapa yang berada di balik provokasi yang menyebabkan penganiayaan terhadap Hadi.
“Kekerasan terhadap wartawan adalah pelanggaran berat terhadap kebebasan pers dan hak masyarakat untuk mendapatkan informasi. Negara harus hadir untuk melindungi para jurnalis,” kata Yaya, seorang aktivis media di Subang.
Saat ini, Hadi telah menerima perawatan medis dan sedang dalam tahap pemulihan.