Scroll kebawah untuk baca berita/artikel !
Example floating
Example floating
Example 728x250
HeadlineKAB.BANDUNG

H. Jajang Angkat Bicara Terkait Usaha Peternakan Ayam Miliknya, Ada apa dan Kenapa Tiba Tiba Muncul Penolakannya Sekarang Sekarang?

647
×

H. Jajang Angkat Bicara Terkait Usaha Peternakan Ayam Miliknya, Ada apa dan Kenapa Tiba Tiba Muncul Penolakannya Sekarang Sekarang?

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

KAB.BANDUNG,-GMN,- Peternakan ayam Petelur dikampung Cigondok RT 03 RW 02, Desa Pasirhuni, Kecamatan Cimaung, Kab Bandung baru baru ini menuai penolakan keberatan dari sejumlah warga dan dituding sebagai sumber penyebab tebaran lalat dan aroma tak sedap.

Menanggapi Hal itu, H Jajang Selaku pemilik peternakan ayam petelur itu mengklarifikasi semua tudingan yang dialamatkan kepada usaha ternak ayam miliknya, sekaligus menjelaskan Kronologis terjadinya penolakan beraktifitasnya kembali kandang ayam tersebut.

Example 300x600

H. Jajang menerangkan,bahwa pada tahun 2005 sebelum membeli lahan tanah yang berlokasi di Kp.Cigondok Desa Pasirhuni, Kec.Cimaung Kab.Bandung pihaknya terlebih dahulu menanyakan
dan menjelaskan kepada warga masyarakat sekitar, bahwa lahan tersebut akan dibangun peternakan ayam dan hampir semua warga memberikan Izin.

Menurutnya, pada tahun 2006 berbekal izin dari warga sekitar,saya membuat sejumlah surat perizinan untuk usaha tersebut secara bertahap mulai dari tingkat RT,RW,Kepala Dusun, Kepala Desa,Camat dan Dimas terkait di Kab.Bandung, ungkapn H.Jajang kepada Wartawan saat jumpa persnya di kediamannya, Jagabaya,pada Sabtu (8/2/2025).

H. jajang menegasakan bahwa usaha ternak unggas itu sudah berizin dan sudah diperpanjang izinnya dan skrg sedang dalam proses pengurusan UPL/UKL ke Dinas LH Kab.Bandung.

Dan Usaha ternak ini sudah cukup lama dari tahun 2006, dan sudah dipastikan telah menempuh izinnya dan sudah sesuai dengan prosedur dan warga juga sudah mengizinkan,tegasnya.

“Dulu saya sebelum membeli tanah disitu, saya menanyakan dan bilang dulu kepada pemilik tanah dan pak Kades, Jika seandainya saya membeli tanah ini untuk dijadikan kandang ayam bagaimana? Setuju gak, mohon minta tanda tangan warga dulu, dan alhamdulilah dulu warga mengizinkan sampai berkas tandatangan tersebut 3 RT (3 lembar).

Dan selanjutnya untuk proses pengurusan HO di Tahun 2006, IMB di Tahun 2010 dan lainnya ,saya tempuh juga”ujarnya.

Namun memang yang jadi kendala dari LH itu, dulu saya belum menempuh ke LH karena sempat terhenti dikarenakan terhambat dengan modal usahanya.

Baca Juga:  Sebagai Lulusan Terbaik, Menteri AHY Berikan Motivasi bagi Siswa SMA Taruna Nusantara

Selain itu dari Tahun 2006 sampai 2021 sebelum ada villa di sebrang lokasi kandang ayam, aman aman saja.
Warga pun tidak pernah ada yang mengeluh. Tapi setelah semenjak ada villa itu sekarang sekarang kenapa jadi muncul ada penolakan keberatan keberadaan kandang ayam, padahal sudah jelas itu lahan hijau untuk pertanian kok malah bikin villa.

“Malahan saya pun dulu sering mengecek dan menanyakan langsung ke warga, ada gak keluhan dari masyarakat dan apakah ada yang sakit gara gara adanya kandang ayam tersebut. Ternyata sampai saat ini belum pernah ada keluhan ,dan ada apa serta kenapa ko tiba tiba muncul ada gerakan penolakannya sekarang sekarang. Kenapa tidak dari dulu?”,paparnya.

Jadi sementara ini ,terkait soal perijinan UPL/UKL yang ke LH yang mereka minta. Sekarang lagi ditempuh,dan resinya juga sudah dikantongi. Pasalnya dari LH pun mereka sudah melihat dari tata ruangnya terkait titik lokasi kandang ayam tersebut berada di lokasi lahan kuning dan bisa diurus masalah perizinannya.

Sementara di Sebrang jalan yang ada vila itu adalah lahan hijau lahan pertanian dan ini kalau diurus perizinannya sudah jelas tidak bisa diberikan izin sesuai undang-undang yang berlaku.

Jadi kalo terkait ada bau dan ada lalat itu belum tentu disebabkan dari kandang ayamnya,ya mungkin bisa jadi disebabkan dari hal lain atau diduga dari pupuk kandang di lahan pertanian, tegasnya.

Ia juga menyebut, waktu beberapa bulan lalu ada kunjungan dari LH ketika meninjau kandang. Saya tanya ke petugas LH itu ,bagaimana ,apakah bau dan jawabannya enggak bau, kata saya mungkin lebih bau di dinas kebersihan kalau kita lewat di jalan kecium baunya.

”Namun, jika dianggap tidak bau sama sekali ,ya enggak lah, pasti ada bau klu dilokasi kandangnya ibarat kita di toilet pastilah kecium baunya tapi klu sudah diluar tidak kecium baunya. Tapi kalau sampai keluar sampai ke radius 200 meteran masih kecium baunya itu diduga hanya mengada-ada dengan tujuan memprovokasi warga yang lain, Enggak lah gak, ngak mungkin sampai sejauh itu kecium baunya”ucapnya.

Baca Juga:  SDN Nugraha Pelita Berhasil Dapatkan Sertifikasi PJAS dari BPOM karena Dinilai telah berkomitmen Baik Mengimplementasikan Program Keamanan Pangan

Ia juga sempat meminta kepada petugas DLH agar membuktikan terkait aduan bau dari kandang ayam miliknya itu di radius 200 meteran ,agar jalan dari Situ dan merasakan secara langsung baunya segimana, ya kalaupun ada bau ya bisa saja itu karena ada pupuk kandang di lahan pertanian.

Ia menyebut ,dulu memang ayamnya ayam potong. Namun berhubung ada selentingan keluhan masalah bau, iya kemudian mengambil pertimbangan untuk beralih memelihara ayam ternak petelur yang tingkat baunya lebih rendah , dan ayam petelur ini juga bukan yang masa produksi telur, melainkan masa pembesaran dipelihara dari DOC (Day Old Chiken) umur sehari sampai siap masa bertelur/Danteun basa sundanya (masa Pullet) lalu pindah ke lokasi lain yang sudah disiapkan kandang Batere untuk masa produksi yakni ke Purwakarta Sukabumi,Tasik dan ciamis.

Setelah ayam Pullet tersebut sudah keluar dari kandang, kita melakukan pembersihan kandang dengan melakukan sanitasi dan pencucian kandang. Air bekas pencucian kandang tidak langsung dibuang melainkan ditampung di kolam lele karena masih ada kotoran yg bisa dimakan sama lele, adapun kalau dialirkan langsung ke sawah malah lebih bagus. Limbah Kotorannya ini bisa dijadikan pupuk kandang, dan bisa bermanfaat bagi para petani sekitar, agar para petani tidak jauh membeli pupuk kandang.

Ia berharap peternakan ayam miliknya itu bisa menunjang para petani di sekitar, agar membeli pupuk kandang tidak terlalu jauh dan biayanya bisa lebih murah dengan mengurangi biaya ongkos angkut yg lebih murah karena dekat.

Harusnya, jika memang ada keluhan ,minimal mereka itu mengadunya ke aparatur setempat, seperti RT, RW dan Kepala Desa.

Kalaupun ada keluhan, pasti kepala desa mengundang saya untuk bermusyawarah dengan dasar ada keluhan dari warganya dan kenapa tidak dari dulu ada keluhannya, kenapa baru sekarang sekarang ini ?.

Baca Juga:  Kementerian ATR/BPN dan BIG Perkuat Kolaborasi dalam Percepatan Pemetaan Tanah Nasional

Ia berharap, jika ada persoalan itu dikomunikasikan dengan baik dan dilakukan musyawarah, dengan tujuan musyawarah tersebut jangan sampai ada yang dirugikan dan menghasilkan win win solusion bagi semua pihak,baik itu ke warga maupun kepadanya.

Sebetulnya lokasi lahan kandang ayam itu dengan pemukiman jaraknya mungkin sekitar 200 meter lebih, tidak rapat rapat amat dengan pemukiman warga.

Namun ada satu 2 rumah yg mendekati kandang ayam tersebut, salah satunya warung, waktu itu ketika saya membangun kandang ayam pemilik warung tersebut membuka warung, tapi Dulu saya tanya kepada pemilik warung, kenapa bikin warung, katanya biar anak kandang belanja kesitu. Biar warung rame ada yang beli dari lokasi kandang.

“Saya memohon kepada pemerintah Kabupaten bandung dapat memberikan keputusan yang bijaksana terhadap kami para pelaku usaha peternak ayam. Dengan berusaha ternak ayam, saya juga berharap dapat menunjang program ketahanan pangan, seperti halnya program MBG dari pak presiden, yang mana dalam program tersebut untuk suplai bahan bakunya mestinya dari peternak atau pertanian dari wilayah setempat, kalau bisa,”harapnya.

Nah kalau kandang ayam ini sampai ditutup atau didaerah lain juga ditutup, mau beli dari mana kebutuhan pangan sementara ini sumber protein dan gizi yang murah hanya di daging ayam dan telur dibandingkan dengan daging yang lainnya. Atau kalau peternak sudah tidak ada apakah mesti didatangkan dari luar negeri import daging, kan bingung nanti kedepannya.

Perlu dipertimbangkan dengan matang, karena ada pekerja yang berasal dari warga setempat dan desa tetangga yang sejak dari tahun 2006 mengais rejeki untuk keluarganya. Jika mendadak tutup, perlu dipertimbangkan nasib mereka. Belum lagi biaya membangun kandang yang tidak sedikit nilainya.


Example 300250
Example 300250
Example 300250
Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!