BANDUNG BARAT-GMN,- Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah Provinsi Jawa Barat menggelar Diskusi Publik tentang Penataan Daerah Untuk Pembangunan Jawa Barat bertemakan “Kebijakan publik pada daerah otonom baru dalam mewujudkan kemandirian daerah di Jawa Barat”, bertempat di Hotel Augusta,Jl.Tangkuban Perahu, Lembang. Kab.Bandung Barat, pada Selasa(24/12/2024).
Diskusi Publik tersebut dimulai dengan menyanyikan lagu kebangsaan indonesia raya,pembacaan Do’a yang dipimpin oleh ustad abba, laporan kegiatan oleh panitia,dan sambutan Kepala Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah Provinsi Jabar Faiz Rahman, S.TP,.M.A.P.
Narasumber dalam diskusi publik ini antara lain, Pamriadi Bendahara Umum KNPI Jabar, Anggota DPRD Provinsi Jabar Fraksi PDI-P Tuti Turimayanti,Prof. Dr.Keri Lestari,S.Si.M.Si,A.Pt diwakilkan oleh diwakilkan oleh Yogi Suprayogi Suganda,S.sos,ma,Phd, dari akademisi Unpadj , Husni Farhani Mubarok,SH,M.Si Anggota Komisioner Komunikasi Informasi Jabar.
Pamriadi Bendahara Umum KNPI Jabar memaparkan,bahwa saat ini sudah ada 9 Kabupaten/Kota yang akan menjadi daerah Otonomi baru yang sudah diajukan ke Kemendagri.
Dalam hal ini khusus membahas potensi DOB(Daerah Otonomi Baru) yang sudah terbentuk presidiumnya.
Menurutnya,di Jabar ada 50 juta penduduk di 27 kab/kota, artinya ini tidak seimbang antara jumlah penduduk dan pemda nya. berbeda dengan Jatim dan Jateng yang kab/kota nya lebih banyak dari Jabar.
Berdasarkan catatannya, wilayah Jawa Barat itu luas, tetapi dari sisi pemerintahannya berjauhan, sehingga massyarakat tidak terlayani dengan baik. Termasuk keinginan kita di Bandung Barat itu dibentuk DOB agar pelayanan publiknya merata dan baik,pungkasnya.