Jakarta -GMN,-Pada tahun 2016 lalu, Pemerintah DKI Jakarta dibawah naungan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) melaksanakan penertiban kawasan prostitusi dan perjudian Kalijodo.
Namun, hanya sedikit orang yang mengetahui, ada sosok tokoh muda yang saat itu ikut berjibaku dalam penertiban yang dipenuhi dengan konflik kepentingan tersebut.
Tokoh muda bernama Daeng Jamal itu juga yang mampu merubah 180 derajat wajah Kalijodo yang penuh sejarah kelam menjadi Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA).
RTH dan RPTRA Kalijodo kemudian menjadi alternatif tempat hiburan keluarga dengan berbagai fasilitas seperti ruang terbuka, ruang olahraga dan tempat rekreasi murah meriah di akhir pekan.
Pengelola kawasan RTH dan RPTRA juga menghadirkan fasilitas kuliner dari pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) binaan yang merupakan warga sekitar.
Tokoh yang merupakan sosok berpengaruh tersebut mampu merangkul dan membina masyarakat yang cukup beragam di wilayah Kecamatan Penjaringan dimana dahulu rawan konflik menjadi kondusif saat ini.
Selain mampu menciptakan suasana kondusif di wilayah yang terdiri dari berbagai suku dan agama, Ketua umum Garda Bintang Timur (GBT) banyak melakukan pembinaan terhadap UMKM, Ormas dan Media.

Pria yang saat ini dipercaya untuk mengelola RTH dan RPTRA Kalijodo tersebut dikenal dekat d ngan masyarakat karena sosoknya bersahaja, bijaksana dan memiliki intelektualitas.
Dalam bincang santai kepada media, Senin (2/7/2024) di kawasan Kalijodo, Daeng Jamal mengatakan, dirinya selalu terbuka kepada siapapun, baik masyarakat pelaku UMKM, ormas dan media.
“Saya selalu merangkul seluruh elemen masyarakat, terutama di sekitar kawasan. Saya membina menjadi pelaku UMKM. Saya juga banyak membina ormas dan media,” jelasnya.
Menurutnya, kawasan ini dahulu terkenal rawan konflik. Strategi pendekatan persuasif kekeluargaan yang dilakukannya mampu menciptakan suasana kawasan Kalijodo saat ini bisa kondusif.
Dalam merangkul masyarakat sekitar, perlu dilakukan pendekatan persuasif secara kekeluargaan. Hal ini agar masyarakat dengan semua kepentingannya bisa berbicara hati ke hati sebagai keluarga dan tidak ada sekat.
“Saya banyak membina teman teman UMKM, ormas dan LSM maupun media. Saya selalu menggelar acara rutin kepada lembaga lembaga tersebut sebagai ajang silaturahmi dan merekatkan persaudaraan,” tambahnya.