KOTA CIMAHI-GMN,- Bencana Di Cipageran berupa banjir kedepannya, pihak DPKP, DPUPR dan DLH duduk bersama mencari solusi membuat rencana pembangunan untuk penanggulangan banjir,ujar Enang Sahri Lukmanysah Anggota DPRD Kota Cimahi Komisi III
Di RW 13 Kelurahan Cipageran pada hari Sabtu 6 Januari 2024 yang lalu,terjadi bencana banjir yang disertai tanah longsor mengakibatkan beberapa rumah ambruk karena terjangan air,untuk segera jajaran dinas terkait Pemerintah Kota Cimahi untuk melakukan pembenahan pembangunan infrastruktur dalam penanggulangan banjir,ungkap Enang setelah dilakukan pengecekan kelapangan bencana yang terjadi didaerah tersebut. Rabu (10/1/2024).
Di awal tahun 2024 saat ini musim cuaca yang sangat ekstrim, diakibatkan banyaknya curah hujan yang sangat tinggi,akibatnya daerah Cipageran yang biasanya tidak pernah banjir menjadi banjir,karena saya terjun kelapangan langsung, ada beberapa titik yang memang sangat parah,ujarnya.
Di daerah Cipageran RT 3 RW 13, tepatnya didaerah Balingbing, tepatnya dekat kantor BPSDM Provinsi Jawa Barat atau disamping Pondok Pesantren Tahfidz Al-Qur’an Misbahunnur, bencana banjir disana sangatlah parah, ada beberapa rumah yang roboh, bahkan ada satu rumah yang permanen juga bisa roboh, akibat terjangan banjir yang datangnya dari atas jalan Cisarua KBB,” ungkap Enang.
Pada hari Sabtu yang lalu ada sekitar 8 rumah masyarakat kota Cimahi yang roboh akibat terjangan air yang deras dan terendam air sekitar ketinggian air sampai 2 meter,jelas Enang.
Di daerah Cipageran banjir cukup tinggi tersebut dikarenakan air bah yang tertahan akibat karena ada tebing yang longsor dan saluran drainasenya yang tersumbat oleh sampah,imbuh Enang.
Di Cipageran Kecamatan Cimahi Utara banyak rumah yang roboh di RT 3/RW 13 Cipageran
“Karena di Pondok Pesantren Tahfidz Al-Qur’an Misbahunnur itu ada gorong-gorong atau saluran air, dari atas datang cukup besar, sampai kegorong-rorongnya itu jadi kecil, sekira setengah meter,akibat banjir,katanya.
Solusinya untuk menangani banjir agar orang yang akan menyeberang ke Pesantren Misbahunnur gorong-gorong drainase,buisnya diperbesar dan diperlebar harus dilakukan Dinas PUPR Kota Cimahi agar air bisa tertampungmengalir ke pemakaman Santiong,ujar Enang.
Bagi masyarakat Cimahi khususnya warga Cipageran blok Balingbing tersebut,meninggalkan luka yang mendalam memang korban jiwa tidak ada, tapi banyak rumah yang hancur, dan masyarakat disana juga tidak punya perbekalan pakaian, karena semua pada hanyut oleh banjir besar tersebut, ungkap Enang.
Kejadian tersebut sudah dilaporksn kepada pihak DPKP dan DPUPR, karena itu bagian pekerjaan yang harus diselesaikan.Di daerah Cipageran terjadi di beberapa titik, salah satunya adalah didaerah jalan Cidahu dekat kantor Kelurahan Cipageran, itu juga sangat luar biasa, tidak bisa dilewati oleh kendaraan apapun pada saat banjir besar,Di RW 26 Cipageran ada pohon tumbang dipinggir kali menimpa dua rumah rusak,Didaerah Citeureup Jalan Encep Kartawiria, di depan SGO jadi langganan banjir dan tidak ada solusi dari dulu, ini juga harus terselesaikan,” tambah Dia.
Menyikapi bencana banjir khusus pihak DPKP dan DPUPR serta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) berinisiatif harus duduk bersama membahas terkait bencana yang terjadi,agar kedepannya masalah banjir di daerah Cipageran, Citeureup dan didaerah lainnya dapat tertanggulangi lebih baik lagi kedepannya,” tandas Enang.
Enangpun sangat mengapresiasi terhadap Sekda Kota Cimahi H Dikdik Suratno Nugrahawan, Camat Cimahi Utara Rully Sulfanoridba, Lurah Cipageran, dan dari pihak kepala BPBD Fitriandy Kurniawan yang cepat tanggap terhadap kejadian bencana tersebut,Sy sangat mengapresiasi,
Kinerja BPBD Kota Cimahi Sy juga mengapresiasi yang membersihkan sisa-sisa banjir sampai pukul 12 malam, disaksikan oleh Sekda Kota Cimahi,dan Camat Cimahi Utara.
(Temmi Kabiro GMN Kota Cimahi)
